Translate

Mengenal Catcalling: Bentuk Pelecehan yang Sering Diabaikan

Nirwana Tunggal- Catcalling adalah salah satu bentuk pelecehan yang sering kali diabaikan dalam masyarakat. Meskipun tampak sepele bagi sebagian orang, catcalling memiliki dampak yang signifikan terhadap korban, terutama perempuan, yang menjadi target utama. 

Tindakan ini mencerminkan ketidakhormatan dan seringkali disertai dengan perasaan tidak nyaman atau bahkan ketakutan bagi mereka yang mengalaminya. Dalam banyak budaya, catcalling dianggap sebagai bagian dari interaksi sehari-hari di ruang publik, seperti jalan raya atau transportasi umum. Sayangnya, pandangan ini mengabaikan fakta bahwa catcalling adalah tindakan pelecehan yang merendahkan dan menghina.  

Apa Itu Catcalling?

Sumber: unplash 

Catcalling adalah bentuk pelecehan verbal atau non-verbal yang sering terjadi di ruang publik. Ini melibatkan komentar seksual, siulan, atau panggilan yang tidak diinginkan yang biasanya ditujukan kepada perempuan. 

Meski sering dianggap sebagai lelucon atau godaan ringan, catcalling sebenarnya adalah tindakan yang merendahkan dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa takut bagi korban. Banyak orang masih salah mengartikan catcalling sebagai bentuk pujian. 

Namun, perbedaan utama terletak pada penerimaan dan konteksnya. Catcalling terjadi tanpa persetujuan dan sering kali disertai dengan niat untuk mendominasi atau mengintimidasi korban. Ini membuat catcalling jauh dari sekadar pujian dan lebih sebagai bentuk pelecehan yang harus diakui dan ditangani dengan serius.

 Jenis-Jenis Catcalling

Verbal

Catcalling verbal melibatkan penggunaan kata-kata untuk melecehkan atau mengintimidasi korban. Ini bisa berupa komentar seksual yang tidak pantas, seperti "Hei cantik, mau kemana?" atau "Wah, seksi banget sih kamu." 

Kata-kata ini tidak hanya merendahkan, tetapi juga membuat korban merasa tidak nyaman dan terancam. Selain komentar langsung, catcalling verbal juga bisa berupa siulan atau panggilan. Siulan, meskipun sering dianggap tidak berbahaya, bisa sangat mengganggu dan merendahkan. 

Panggilan yang merendahkan seperti "Sayang" atau "Manis" ketika diucapkan oleh orang asing, terutama dalam konteks yang mengandung niat seksual, adalah bentuk lain dari catcalling verbal.

Non-Verbal

Catcalling non-verbal mencakup tindakan atau gestur yang bersifat seksual atau mengintimidasi tanpa kata-kata. Ini bisa berupa tatapan yang mengintimidasi, gestur tangan yang bersifat seksual, atau tindakan seperti menghalangi jalan korban. 

Tatapan yang mengintimidasi sering kali membuat korban merasa tidak nyaman atau terancam, meskipun tidak ada kata-kata yang diucapkan. Gestur seksual, seperti menjilat bibir atau menggerakkan tangan dengan cara yang sugestif, juga merupakan bentuk catcalling non-verbal. 

Tindakan-tindakan ini sering kali dilakukan dengan tujuan untuk mengejek atau merendahkan korban, dan dapat meninggalkan dampak psikologis yang negatif. Selain itu, tindakan menghalangi jalan atau mendekati korban dengan cara yang agresif juga termasuk dalam kategori ini, karena membuat korban merasa tidak aman.

Mengapa Catcalling Sering Diabaikan?

Catcalling sering diabaikan karena normalisasi dalam budaya populer. Dalam banyak media, catcalling sering digambarkan sebagai hal yang lucu atau bagian dari romansa sehari-hari. Ini membuat banyak orang tidak menyadari bahwa catcalling adalah bentuk pelecehan yang merendahkan. 

Ketika masyarakat terbiasa melihat catcalling sebagai hal yang normal, tindakan ini pun dianggap remeh dan tidak penting untuk ditangani. Minimnya pemahaman tentang pelecehan seksual juga berkontribusi pada pengabaian catcalling. Banyak orang tidak memahami bahwa catcalling termasuk dalam kategori pelecehan seksual. 

Kurangnya edukasi mengenai bentuk-bentuk pelecehan ini membuat banyak korban tidak tahu bahwa mereka berhak merasa terganggu dan melaporkan pengalaman mereka. Tanpa pemahaman yang benar, korban sering kali merasa bersalah atau malu untuk berbicara.

Ketidakseriusan penegakan hukum terkait catcalling juga menjadi faktor penting. Di banyak negara, catcalling tidak dianggap sebagai pelanggaran serius, dan penegakan hukum sering kali lemah atau tidak ada sama sekali. 

Hal ini membuat pelaku merasa aman dan terus melakukan tindakan tersebut tanpa takut akan konsekuensi. Kurangnya hukuman yang tegas membuat catcalling tetap menjadi masalah yang terus berlanjut.

Penutup

Itulah penjelasan singkat mengenai Catcalling. Catcalling adalah bentuk pelecehan yang sering kali diabaikan namun memiliki dampak signifikan bagi korban. Tindakan ini tidak hanya merendahkan dan menghina, tetapi juga mencerminkan masalah sosial yang lebih besar seperti ketidaksetaraan gender dan budaya patriarki. 

Untuk mengatasi catcalling, dibutuhkan pemahaman yang lebih baik, edukasi yang tepat, serta penegakan hukum yang lebih tegas. Dengan demikian, ruang publik dapat menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman bagi semua orang.

Posting Komentar