Nirwana Tunggal-Dalam perjalanan panjang menjadi orang tua, kita seringkali dihadapkan pada pilihan-pilihan yang berpengaruh terhadap perkembangan dan kesejahteraan anak-anak kita. Tantangan ini semakin kompleks dengan adanya perubahan dunia modern, di mana informasi dan tekanan dari luar dapat memengaruhi cara kita mendidik anak-anak.
Dua pendekatan yang
sering kita temui dalam parenting adalah parenting modern dan parenting
otoriter. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu anak-anak
tumbuh dan berkembang menjadi individu yang tangguh dan mandiri, namun esensi dan
dampaknya sangatlah berbeda. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara
mendalam tentang apa yang dimaksud dengan parenting modern dan parenting
otoriter, serta bagaimana masing-masing pendekatan ini memengaruhi hubungan
orang tua-anak dan perkembangan anak.
sumber: unplash |
Pengertian Parenting Modern dan Parenting Otoriter
Pendekatan modern dalam
parenting adalah gaya pengasuhan yang mempromosikan komunikasi terbuka antara
orang tua dan anak, memperhatikan kebutuhan dan keinginan anak, serta
memberikan dukungan yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dalam pendekatan modern, orang tua mendukung anak dalam mengeksplorasi minat dan bakat mereka, memberikan pandangan yang inklusif terhadap pendapat anak, dan memberikan batasan dengan penjelasan yang memadai. Ini membantu membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak, serta membantu anak mengembangkan kepercayaan diri, kemandirian, dan keterampilan sosial yang sehat.
Parenting otoriter
adalah gaya pengasuhan yang ditandai dengan pemberlakuan aturan yang keras dan
otoriter, di mana orang tua menekankan kepatuhan tanpa pertanyaan dari anak.
Dalam parenting otoriter, komunikasi cenderung satu arah, terpusat pada
pemberian perintah dan hukuman ketika aturan dilanggar.
Orang tua yang
menerapkan pendekatan ini mungkin memiliki harapan yang tinggi terhadap anak,
tetapi kurang memperhatikan kebutuhan emosional dan psikologis mereka. Ini bisa
menyebabkan anak merasa terkekang, kurang percaya diri, dan kurang mampu
mengambil inisiatif dalam mengambil keputusan.
Perbedaan Parenting Modern dan Parenting Otoriter
Komunikasi dan Dialog
Pendekatan modern mendasarkan
interaksi orang tua-anak pada komunikasi terbuka dan dialog yang berlangsung
dua arah. Ini menciptakan lingkungan di mana anak merasa didengar, dihargai,
dan memiliki kepercayaan untuk berbagi pendapat, perasaan, dan pengalaman
mereka.
Orang tua memahami
pentingnya membangun hubungan yang positif dan saling pengertian dengan anak
mereka melalui komunikasi yang terbuka. Sebaliknya, parenting otoriter
cenderung mengesampingkan komunikasi dua arah dan lebih memusatkan pada
pemberian instruksi dan perintah yang harus diikuti tanpa diskusi. Ini bisa
membuat anak merasa tidak dihargai dan tidak memiliki kesempatan untuk
mengekspresikan diri mereka dengan bebas.
Keterlibatan Anak dalam Pengambilan Keputusan
Dalam pendekatan modern,
keterlibatan anak dalam pengambilan keputusan dipandang sebagai bagian penting
dari pertumbuhan dan perkembangan mereka. Orang tua memberikan kesempatan
kepada anak untuk mengambil bagian dalam menentukan pilihan-pilihan yang memengaruhi
hidup mereka, seperti memilih kegiatan ekstrakurikuler atau menentukan batasan
waktu bermain.
Ini memberikan rasa
tanggung jawab dan kepercayaan diri kepada anak, serta mengajarkan mereka untuk
menghargai konsekuensi dari keputusan mereka. Di sisi lain, parenting otoriter
seringkali membatasi keterlibatan anak dalam pengambilan keputusan, dengan
orang tua lebih memilih untuk membuat keputusan sendiri tanpa memperhatikan
preferensi atau keinginan anak. Hal ini dapat mengurangi rasa tanggung jawab anak
atas tindakan mereka dan membuat mereka merasa tidak memiliki kendali atas
hidup mereka sendiri.
Penyampaian Aturan dan Batasan
Dalam pendekatan modern,
aturan dan batasan diberikan dengan cara yang jelas dan berbasis penjelasan
yang masuk akal. Orang tua memahami pentingnya memberikan pemahaman yang baik
kepada anak tentang mengapa aturan tersebut penting dan bagaimana aturan
tersebut dapat membantu mereka dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Ini memungkinkan anak
untuk memahami logika di balik aturan-aturan tersebut dan mengembangkan
keterampilan penalaran yang sehat. Di sisi lain, parenting otoriter seringkali
didasarkan pada pemberian aturan tanpa penjelasan yang memadai atau pemahaman
yang mendalam tentang kebutuhan anak.
Aturan seringkali diberlakukan
secara ketat, tanpa memberikan kesempatan bagi anak untuk memahami alasan di
balik mereka, yang dapat menyebabkan kebingungan atau ketidakpatuhan yang tidak
disengaja.
Penghargaan Terhadap Kemandirian
Pendekatan modern menekankan
pentingnya mengembangkan kemandirian pada anak. Orang tua memberikan dukungan
dan dorongan kepada anak untuk mengambil inisiatif, menyelesaikan tugas-tugas
mereka sendiri, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Ini membantu anak
merasa percaya diri dan terampil dalam mengelola kehidupan mereka sendiri,
serta memberikan mereka kepercayaan diri untuk mengeksplorasi dan
bereksperimen.
Di sisi lain, parenting
otoriter cenderung membatasi kemandirian anak dengan memegang kendali atas
banyak aspek kehidupan mereka. Orang tua mungkin lebih cenderung untuk
menentukan apa yang seharusnya dilakukan oleh anak, bukan memberikan ruang bagi
mereka untuk mengambil inisiatif sendiri. Ini dapat menghambat perkembangan
kemandirian anak dan membuat mereka kurang siap menghadapi tantangan dalam
kehidupan.
Respek Terhadap Privasi dan Ruang Pribadi
Dalam pendekatan modern,
privasi dan ruang pribadi anak dihargai dan dihormati. Orang tua memberikan
kesempatan bagi anak untuk memiliki ruang mereka sendiri, baik secara fisik
maupun emosional, dan menghargai hak mereka untuk mengekspresikan diri dan
memiliki kehidupan yang independen.
Ini menciptakan
lingkungan di mana anak merasa aman dan nyaman untuk menjadi diri mereka
sendiri dan mengembangkan identitas mereka sendiri. Di sisi lain, parenting
otoriter seringkali cenderung mengabaikan privasi anak dan membatasi ruang
pribadi mereka.
Orang tua mungkin lebih
cenderung untuk mengontrol atau memantau setiap gerakan anak, tanpa memberikan
kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan identitas mereka sendiri atau merasa
bebas untuk mengekspresikan diri.
Penanganan Konflik
Pendekatan modern mengajarkan
anak untuk melihat konflik sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh bersama.
Orang tua membantu anak untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah,
komunikasi, dan empati, sehingga mereka dapat menangani konflik secara
konstruktif dan efektif.
Ini membantu anak untuk
membangun hubungan yang sehat dengan orang lain dan mengembangkan keterampilan
yang diperlukan untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan mereka.
Sebaliknya, parenting
otoriter seringkali menghadapi konflik dengan cara yang otoriter, dengan salah
satu pihak cenderung mendominasi atau memaksakan kehendak mereka kepada yang
lain. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan dan membuat anak
merasa tidak dihargai atau didengarkan.
Pemberian Pujian dan Penghargaan
Dalam pendekatan modern,
pujian dan penghargaan diberikan secara teratur untuk memperkuat perilaku
positif anak. Orang tua memberikan pujian dan penghargaan secara jelas dan
konsisten untuk menunjukkan kepada anak bahwa mereka dihargai dan diakui atas
usaha dan prestasi mereka.
Ini membantu membangun
rasa percaya diri dan motivasi anak untuk terus berkembang dan melakukan yang
terbaik. Sebaliknya, parenting otoriter mungkin cenderung kurang dalam
memberikan pujian atau penghargaan kepada anak, atau mungkin menganggapnya
sebagai sesuatu yang seharusnya tidak perlu diberikan. Ini dapat membuat anak
merasa tidak dihargai atau kurang termotivasi untuk melakukan yang terbaik
dalam kehidupan mereka.
Pendekatan Terhadap Kesalahan dan Kegagalan
Dalam pendekatan modern,
kesalahan dan kegagalan dianggap sebagai bagian alami dari proses belajar dan
tumbuh. Orang tua membantu anak untuk melihat kesalahan sebagai kesempatan
untuk belajar dan berkembang, bukan sebagai tanda kegagalan atau kelemahan.
Mereka mendorong anak untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru,
sementara memberikan dukungan dan bimbingan saat diperlukan.
Di sisi lain, parenting
otoriter seringkali menanggapi kesalahan dengan cara yang otoriter, mungkin
dengan memberikan hukuman yang keras atau menyalahkan anak atas kesalahan
mereka. Hal ini dapat membuat anak merasa takut untuk mencoba hal-hal baru atau
mengambil risiko, karena takut akan konsekuensi negatif.
Pembentukan Hubungan yang Kuat
Pendekatan modern mempromosikan
pembentukan hubungan yang kuat antara orang tua dan anak, didasarkan pada
saling pengertian, kepercayaan, dan rasa hormat. Orang tua berperan sebagai
mentor dan pendukung bagi anak, membantu mereka merasa aman dan dicintai dalam
lingkungan keluarga mereka.
Mereka menghabiskan
waktu untuk terlibat dalam kehidupan anak mereka, mendengarkan dengan empati,
dan menunjukkan minat pada kehidupan dan kepentingan mereka. Sebaliknya, dalam
parenting otoriter, hubungan seringkali didasarkan pada kekuasaan dan otoritas,
dengan komunikasi yang terbatas dan kurangnya kedekatan emosional. Ini dapat
membuat anak merasa tidak aman atau tidak dicintai dalam hubungan orang
tua-anak mereka.
Pengembangan Keterampilan Sosial dan Empati
Dalam pendekatan modern,
pentingnya pengembangan keterampilan sosial dan empati ditekankan. Orang tua
membantu anak untuk belajar cara berinteraksi dengan orang lain dengan cara
yang baik dan mengembangkan empati terhadap perasaan dan pengalaman orang lain.
Mereka memberikan
contoh perilaku yang positif dan mengajarkan anak untuk memahami dan
menghormati perbedaan antara individu. Hal ini membantu anak untuk membangun
hubungan yang sehat dan saling menghormati dengan orang lain, serta menjadi
anggota masyarakat yang berempati dan peduli.
Di sisi lain, parenting otoriter seringkali cenderung lebih fokus pada kepatuhan dan ketaatan, dan mungkin kurang memberikan perhatian pada pengembangan keterampilan sosial dan empati anak. Ini dapat membuat anak kurang terampil dalam berinteraksi dengan orang lain dan kurang peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.