Nirwana Tunggal-Melihat pertumbuhan dan perkembangan anak adalah momen yang paling penting bagi orangtua. Mengenali keterlambatan perkembangan pada anak sejak dini sangat penting untuk memastikan mereka mendapatkan bantuan dan intervensi yang tepat.
Keterlambatan perkembangan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan anak, mulai dari kemampuan motorik, bahasa, hingga interaksi sosial. Orang tua dan pengasuh perlu memahami tanda-tanda awal keterlambatan perkembangan agar dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk membantu anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
Berikut ini beberapa ciri keterlambatan perkembangan pada anak.
sumber: unplash |
Keterlambatan dalam Berjalan
Anak yang mengalami keterlambatan perkembangan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mulai berjalan dibandingkan dengan teman sebayanya. Jika seorang anak tidak mulai berjalan pada usia 18 bulan, ini bisa menjadi tanda keterlambatan perkembangan motorik kasar.
Keterlambatan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah otot, tulang, atau saraf. Konsultasi dengan dokter atau terapis fisik dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan memberikan strategi untuk mendukung perkembangan motorik anak.
Kesulitan dalam Bicara
Anak yang belum mengucapkan kata-kata sederhana seperti "mama" atau "dada" pada usia 12 bulan mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa. Pada usia 2 tahun, anak seharusnya sudah bisa menggabungkan dua kata untuk membentuk kalimat sederhana.
Kesulitan bicara bisa disebabkan oleh masalah pendengaran, gangguan spektrum autisme, atau keterlambatan perkembangan lainnya. Terapi wicara dapat membantu anak meningkatkan kemampuan komunikasinya.
Tidak Merespons Nama atau Perintah Sederhana
Anak yang tidak merespons ketika namanya dipanggil atau tidak mengikuti perintah sederhana pada usia 1 tahun mungkin menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan. Ini bisa menjadi indikator masalah pendengaran atau gangguan perkembangan lainnya.
Evaluasi oleh dokter anak bisa membantu menentukan apakah ada masalah pendengaran atau kondisi lain yang mempengaruhi respon anak.
Kesulitan dalam Menyusui atau Mengunyah Makanan
Anak yang kesulitan menyusui, mengunyah, atau menelan makanan mungkin memiliki masalah perkembangan oral motorik. Hal ini dapat mengganggu asupan nutrisi dan pertumbuhan anak.
Terapi okupasi atau intervensi nutrisi dari profesional kesehatan dapat membantu mengatasi kesulitan ini dan memastikan anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Kurangnya Kontak Mata
Kontak mata adalah salah satu cara anak berinteraksi dengan orang lain. Anak yang jarang melakukan kontak mata atau tampak tidak tertarik dengan interaksi sosial mungkin menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan sosial atau gangguan spektrum autisme.
Mengidentifikasi dan menangani keterlambatan ini sejak dini melalui intervensi dini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik.
Kesulitan Mengikuti Instruksi
Anak yang tidak dapat mengikuti instruksi sederhana pada usia 2 tahun mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif atau bahasa. Kemampuan mengikuti instruksi adalah bagian penting dari perkembangan komunikasi dan kognitif.
Konsultasi dengan dokter atau terapis perkembangan dapat membantu memahami penyebab dan memberikan strategi untuk meningkatkan keterampilan anak dalam mengikuti instruksi.
Tidak Bermain Secara Mandiri atau Bersama Anak Lain
Pada usia 3 tahun, anak seharusnya sudah bisa bermain secara mandiri dan mulai menunjukkan minat bermain dengan anak lain. Ketidakmampuan untuk melakukan hal ini mungkin menandakan adanya keterlambatan perkembangan sosial.
Intervensi dini dan program pengembangan sosial dapat membantu anak belajar berinteraksi dan bermain dengan teman sebayanya.
Gerakan yang Tidak Terkoordinasi
Anak yang mengalami kesulitan dengan koordinasi gerakan, seperti menangkap bola atau menggunakan peralatan makan, mungkin menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan motorik halus.
Terapi fisik dan okupasi dapat membantu anak meningkatkan koordinasi dan keterampilan motorik halus mereka.
Tidak Menunjukkan Emosi yang Sesuai
Anak yang tidak menunjukkan emosi yang sesuai, seperti tersenyum atau tertawa pada usia 6 bulan, atau tidak menunjukkan rasa takut atau cemas pada situasi yang tepat, mungkin mengalami keterlambatan perkembangan emosional.
Bantuan dari psikolog anak atau terapis perkembangan dapat membantu anak mengembangkan keterampilan emosional yang lebih baik.
Tidak Meniru Perilaku atau Suara
Anak yang tidak meniru perilaku atau suara orang lain pada usia 2 tahun mungkin menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan kognitif atau sosial. Meniru adalah bagian penting dari belajar dan perkembangan anak.
Intervensi melalui terapi wicara, okupasi, atau program intervensi dini dapat membantu anak belajar meniru dan mengembangkan keterampilan baru.
Penutup
Itulah beberapa ciri keterlambatan perkembangan pada anak. Memahami ciri-ciri keterlambatan perkembangan pada anak sangat penting untuk memastikan mereka mendapatkan intervensi yang tepat dan tepat waktu.
Jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda ini pada anak Anda, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang sesuai.
Dengan dukungan yang tepat, anak-anak dengan keterlambatan perkembangan dapat mencapai potensi penuh mereka dan menikmati
kehidupan yang sehat dan produktif.