Banyak orang mengira diet berarti mengurangi makanan secara drastis, tapi diet adalah menjaga pola makan untuk tujuan tertentu. Salah satu diet yang populer belakangan ini yaitu Intermittent fasting atau IF.
Berikut ini akan membahas apa itu Intermittent fasting sampai dengan tips melakukan diet tersebut.
Apa itu Intermittent fasting
Sumber: Unplash
Intermittent fasting diet atau IF merupakan metode pengaturan pola makan dimana seseorang berpuasa di waktu tertentu dan makan di waktu yang lain. Intermittent fasting ini sangat cocok bagi kalian yang susah menurunkan berat badan karena tidak mampu mengontrol nafsu makan, terlalu sibuk bekerja dan tidak sempat olahraga, atau bahkan kalian sudah mencoba produk pelangsing namun tidak ada hasilnya.
Diet bukan hanya tentang mengurangi makan dan minum saja, namun dengan melakukan diet kita mencari cara untuk mengontrol makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.
Intermittent fasting diet juga sering kali disebut dengan puasa selang, dengan menggunakan cara diet yang satu ini kita tidak perlu khawatir untuk mengurangi jenis makanan tertentu atau bahkan tidak mengkonsumsi sesuatu pada saat menjalani diet. Intermittent fasting ini ini akan jauh berbeda saat melakukan diet yang lain dimana kalian tidak diperbolehkan memakan banyak jenis makanan.
Cara melakukan diet Intermittent fasting
Lalu gimana sih caranya melakukan diet Intermittent fasting ini? Diet Intermittent fasting tidak berbeda jauh dengan puasa yang kita lakukan seperti biasa, jika jadwal makan dan minum pada saat puasa sudah ditentukan. Maka saat melakukan Intermittent fasting, kita sendirilah yang harus memilih jadwal untuk berpuasa di jam-jam tertentu kemudian sisanya akan dilanjutkan dengan fase makan.
Dalam sehari semalam terdapat dua puluh empat jam, orang yang melakukan Intermittent fasting akan membagi waktu tersebut menjadi waktu makan dan waktu puasa, misalnya saja 16 jam berpuasa kemudian sisanya adalah fase makan.
Selama fase makan, orang yang melakukan Intermittent fasting boleh memakan apapun namun selama masih batas wajar. Jadi, diet ini berbeda dengan tipe diet pada umumnya dimana kita tidak boleh memakan beberapa jenis makanan tertentu.
Namun sebelum melakukan diet ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya yaitu tujuan diet dan kemampuan tubuh itu sendiri. Jika merasa tubuh tidak mampu untuk menahan rasa lapar selama 16 jam maka disarankan untuk tidak melakukan diet tersebut karena setiap diet yang kita lakukan mempunyai risiko yang harus ditanggung nantinya.
Selain itu meskipun diperbolehkan makan apa saja pada saat fase makan, Kalian harus mengingat bahwa Kalian hanya makan pada saat lapar saja kemudian makan dengan cukup dan gizi seimbang.
Sementara untuk fase puasa juga merupakan bagian yang harus diperhatikan dan disesuaikan dengan ritme tubuh, beberapa orang lebih cocok menunda waktu sarapan sementara yang lainnya memilih untuk mempercepat makan malam.
Apapun fase yang dipilih pastikan hal ini sesuai dengan kondisi kesehatan tubuh dan pastikan energi kalian cukup untuk melakukan aktivitas.
Selain Intermittent fasting, cara lain yang bisa kalian lakukan yaitu Alternate day fasting, Alternate day fasting adalah pola diet dimana seseorang mewajibkan untuk berpuasa selama 24 jam kemudian pada 24 jam berikutnya dilanjutkan dengan fase makan. Namun cara ini tidak disarankan karena terlalu ekstrim apalagi untuk pemula.
Manfaat Intermittent fasting
Puasa mempunyai peran besar terhadap kesehatan, bahkan ahli kesehatan seringkali menyarankan berpuasa untuk menyembuhkan beberapa penyakit tertentu.
Begitu juga dengan melakukan Intermittent fasting, dengan menjalani Intermittent fasting kita bisa memperbaiki bentuk perilaku makan yang salah yang selama ini tanpa kita sadari.
Selain itu, Intermittent fasting juga akan melatih ketahanan tubuh agar tetap menjalankan fungsinya walaupun sedang tidak mengkonsumsi makanan dalam waktu tertentu. Bukan hanya itu saja Intermittent fasting juga akan membantu mengendalikan tekanan darah dan kolesterol karena tubuh melakukan pembakaran lemak yang lebih efektif pada saat berpuasa.
Pada saat melakukan diet Intermittent fasting, secara tidak langsung juga dapat menurunkan risiko diabetes, karena hal ini dapat meningkatkan pembakaran lemak dan meningkatkan sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin.
Tips diet Intermittent Fasting
Tidak makan dan minum selama belasan jam pastinya akan sedikit menyiksa, namun kita bisa mengatasi hal ini dengan beberapa tips berikut ini:
- Memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi
- Memilih puasa pada malam hari karena pada saat tidur akan memudahkan kalian melewati puasa tersebut tanpa makan
- Mulai dengan berhenti mengonsumsi makanan pada saat sedang melakukan aktivitas banyak
- Mengubah pola pikir berpuasa bukan waktu untuk kelaparan dan kekurangan makanan, namun waktu untuk mengistirahatkan tubuh dari kegiatan makan