Translate

Mengenal Produk Asuransi Penyakit Kritis


Asuransi Penyakit Kritis, Bentuk Perlindungan Terbaik untuk Anda dan Keluarga

Nirwana Tunggal
- Anda ingin terserang penyakit kritis? Tak perlu lama berpikir, jawabannya pasti tidak akan mau. Siapapun orang di dunia ini tidak akan mau terserang penyakit kritis sehingga mengancam nyawa mereka. Yang kita mau adalah hidup bahagia, sehat hingga hari tua.

Lantas bagaimana jika hal tersebut benar terjadi meskipun Anda tidak menginginkannya? Bagaimana jika keuangan menjadi terganggu sehingga tidak bisa membiayai pengobatan selama sakit? 

Dengan biaya pengobatan penyakit kritis yang tidak sedikit, sudah pasti keuangan Anda akan sangat kacau. Untuk itu, sebelum hal ini terjadi, ada baiknya Anda memanfaatkan asuransi penyakit kritis sebagai payung untuk melindungi finansial selama sakit.

Lantas apa yang dimaksud dengan asuransi penyakit kritis? Apa saja jenis penyakit yang bisa dicover dengan asuransi ini? Yuk, scroll artikel ini kebawah untuk tahu jawabannya.

Mengenal Asuransi Penyakit Kritis dan Perbedaannya Dengan Asuransi Kesehatan

Critical Illness Insurance atau Asuransi penyakit kritis adalah salah satu perlindungan finansial terhadap risiko kesehatan yang diakibatkan oleh penyakit kritis. Asuransi ini memiliki tujuan agar tertanggung atau keluarga dapat fokus pada proses pengobatan sehingga bisa pulih lebih cepat.
 
Sering disamakan dengan asuransi kesehatan, namun sebenarnya kedua produk perlindungan ini berbeda satu sama lain. Berikut perbedaan asuransi kesehatan dengan asuransi penyakit kritis:
  1. Fungsi dan Manfaatnya

Asuransi penyakit kritis mempunyai fungsi memberikan pertanggungan kepada tertanggung dari risiko penyakit kritis yang dideritanya. Sedangkan asuransi kesehatan memiliki fungsi untuk menanggung semua biaya rawat inap maupun rawat jalan dari risiko sakit akibat penyakit maupun kecelakaan.

Kemudian dari manfaat, uang premi yang diberikan oleh pihak asuransi penyakit kritis sudah bisa diterima sejak dokter mendiagnosa penyakit yang diderita oleh tertanggung. Hal ini sangat berbeda dengan asuransi kesehatan dimana premi baru akan dibayarkan jika nasabah sudah menjalankan prosedur rawat inap maupun rawat jalan.

  1. Masa Tunggu Serta Masa Bertahan Hidup

Sama seperti asuransi pada umumnya, asuransi penyakit kritis juga memiliki masa tunggu dan masa bertahan hidup hingga klaim santunan bisa dicairkan. Untuk masa bertahan hidup ini biasanya ditetapkan oleh perusahaan mulai dari 30 hari, 14 hari, 7 hari.

Bahkan ada juga perusahaan asuransi yang justru tidak memiliki sistem masa bertahan hidup sama sekali. Sedangkan untuk masa tunggu, perusahaan umumnya menetapkan masa tunggu yang berbeda yaitu 30 hari atau 90 hari sejak pengajuan polis disetujui maupun tidak.
 
Lalu bagaimana dengan masa tunggu asuransi kesehatan? Pada asuransi kesehatan masa tunggu yang ditetapkan oleh perusahaan mulai dari 30 hingga 60 hari. Berbeda dengan asuransi penyakit kritis, asuransi kesehatan tidak memiliki masa bertahan hidup.
  1. Besaran Premi yang Harus Dibayarkan

Karena untuk melindungi risiko dari penyakit kritis, asuransi ini umumnya memiliki biaya premi yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan besaran santunan yang akan dibayarkan oleh perusahaan bisa mencapai ratusan bahkan milyaran rupiah. 

Terlebih, asuransi penyakit kritis juga siap sedia dalam mengcover setidaknya 50 jenis penyakit kronis mulai dari kanker, jantung, diabetes, stroke, dan penyakit berbahaya lainnya. Dengan banyaknya cakupan perlindungan ini, maka tak heran jika premi asuransi penyakit kritis terbilang sangat mahal.

Sedangkan untuk asuransi kesehatan, besaran premi yang dibayarkan jauh lebih murah. Anda bahkan bisa mendaftar produk asuransi kesehatan dengan premi mulai dari Rp. 100 ribu perbulan. 

Jenis-Jenis Penyakit yang Ditanggung Oleh Asuransi Penyakit Kritis

Asuransi penyakit kritis menanggung mulai dari 50 hingga 100 jenis penyakit kritis. Namun secara umum, perusahaan asuransi akan sepenuhnya menanggung empat (4) jenis penyakit kritis seperti:

  1. Penyakit Kanker

Pertama ada kanker yang merupakan penyakit kritis dengan tingkat kematian tertinggi di dunia. Kanker sendiri terbagi menjadi berbagai macam mulai dari kanker otak, kulit, tulang, paru-paru, payudara, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan penyakit lain, perawatan pada penyakit kanker harus melalui beberapa tahapan. Perawatan tersebut meliputi kemoterapi, imunoterapi hingga operasi pengangkatan sel kanker.
 
Selain itu, pasien juga harus melewati berbagai prosedur lain seperti transfusi darah, CT Scan, dan lain-lain. Dengan banyaknya pengobatan, perawatan pada penyakit kanker bisa tembus hingga Rp. 300 juta.
  1. Penyakit Diabetes

Kedua ada diabetes yang masuk dalam jenis penyakit metabolisme kronis akibat berkurangnya efektivitas insulin. Diabetes dibedakan menjadi dua macam yaitu diabetes tipe satu dan tipe dua. 

Bisa disebabkan oleh keturunan maupun gaya hidup tidak sehat, penyakit ini membutuhkan penanganan khusus untuk masing-masing tipe. Sedangkan untuk biaya perawatannya, baik diabetes tipe satu maupun dua membutuhkan biaya sekitar Rp. 150 juta.

  1. Penyakit Jantung

Jantung adalah jenis penyakit mematikan pertama di dunia yang juga memerlukan penanganan khusus. Jenis penyakit komorbid (Komorbiditas) ini terbagi menjadi beberapa macam yaitu jantung koroner, gangguan irama jantung, gangguan katup jantung, dan lain sebagainya. 

Karena jenisnya yang beragam, proses penanganan pada penyakit ini pun juga berbeda. Sedangkan untuk biaya pengobatan yang dibutuhkan untuk penderita penyakit jantung mulai dari Rp. 250 juta.

  1. Penyakit Stroke

Stroke merupakan jenis penyakit kritis dengan biaya perawatan termahal diantara penyakit lain yang ada. Total biaya dari penyakit yang diakibatkan oleh adanya gangguan pasokan darah ke otak ini bisa mencapai Rp. 150 juta hingga Rp. 450 juta.

Selain empat jenis penyakit kritis diatas, masih ada jenis penyakit lain yang membutuhkan banyak biaya perawatan. Penyakit tersebut meliputi HIV/AIDS, gagal ginjal, gangguan saraf, meningitis hingga hepatitis.

Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Asuransi Penyakit Kritis

Saat akan menggunakan asuransi penyakit kritis, Anda harus memperhatikan beberapa hal seperti:

  1. Perlindungan Asuransi Penyakit Kritis

Kriteria asuransi penyakit kritis terbaik wajib memiliki cakupan luas terkait perlindungan. Jika cakupan perlindungannya banyak, maka kredibilitas dari produk yang dipilih memang bisa dipertanggung jawabkan.

Karena riwayat kesehatan dari masing-masing orang itu berbeda, maka peluang untuk mengalami jenis penyakit kritis pun juga tidak bisa disamaratakan. Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui jenis-jenis penyakit yang sesuai dengan cakupan perlindungan asuransi penyakit kritis.

  1. Manfaat Asuransi Kritis Jika Meninggal Dunia

Kedua, asuransi yang Anda pilih haruslah memiliki manfaat meninggal dunia. Tujuan dari manfaat ini adalah sebagai perlindungan finansial bagi keluarga pasien yang ditinggalkan supaya dapat kembali melanjutkan hidup.

  1. Proses Klaim

Asuransi penyakit kritis harus memiliki proses klaim yang mudah tanpa menyusahkan tertanggung. Jika semua dokumen atau data-data penunjang sudah lengkap, maka perusahaan asuransi harus segera mencairkan klaim tanpa mengulur waktu.

Tips Memilih Produk Asuransi Penyakit Kritis

Agar semakin yakin, berikut beberapa tips dalam memilih asuransi penyakit kritis yang perlu Anda tahu:

  1. Pahami Diri Sendiri dan Penyakit Turunan yang Mungkin Dimiliki

Tips memilih produk asuransi penyakit kritis pertama adalah memahami diri sendiri serta penyakit turunan yang mungkin kita miliki. Jika memang dari gen keluarga berisiko memiliki jenis penyakit berbahaya, maka bisa langsung mendapatkan asuransi sesuai dengan jenis penyakit yang mungkin akan diderita. 

  1. Sesuaikan Dengan Penghasilan

Biasanya, asuransi dengan cakupan perlindungan yang banyak juga memiliki biaya premi yang lumayan mahal. Untuk itu, sesuaikan dengan penghasilan dengan jenis penyakit yang kemungkinan akan menyerang Anda. Dengan demikian, Anda tidak akan merasa kesulitan membayar premi bulanan.

  1. Pilih Asuransi Penyakit Kritis yang Terbaik dan Terpercaya

Saat ini banyak sekali perusahaan asuransi penyakit kritis di Indonesia yang menawarkan premi rendah. Meski tampak meyakinkan, namun belum tentu produk tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda.

Pilih jenis asuransi terpercaya yang meskipun premi bulanannya mahal namun menawarkan produk terbaik untuk para nasabahnya. Baca dengan teliti visi, misi, manfaat, dan prosedur klaim dari asuransi yang akan dipilih. Jangan sampai produk perlindungan yang Anda pilih juga menyulitkan atau justru menipu Anda.

Perusahaan Asuransi Penyakit Kritis Terbaik di Indonesia

Berikut tiga perusahaan asuransi yang memiliki produk asuransi penyakit kritis terbaik yang ada di Indonesia.

  1. Prudential Indonesia

Prudential adalah perusahaan asuransi terbaik di Indonesia yang menawarkan banyak produk asuransi salah satunya asuransi penyakit kritis atau Prucrisis Cover Benefit Plus Syariah. Produk asuransi ini memiliki banyak sekali manfaat seperti:

  • Perlindungan terhadap 61 jenis penyakit kritis
  • Memiliki manfaat berupa angioplasty hingga Rp. 200 juta tanpa harus mengurangi dana pertanggungan dasar
  • Nasabah berhak atas santunan asuransi hingga 110%
  • Memiliki proteksi meninggal dunia tanpa harus ada perhitungan survival periode
  • Usia masuk bisa dimulai dari 6 hingga 65 tahun
  1. Asuransi Allianz

Selanjutnya ada asuransi Allianz yang juga memiliki produk asuransi kritis salah satunya CI 100. Asuransi ini bakal memberikan manfaat  kepada pemegang polis berupa:

  • Perlindungan terhadap 100 jenis penyakit kritis
  • Perluasan manfaat seperti invasi anti koroner, diabetes, dan juga angioplasty
  • Memiliki masa pertanggungan polis hingga usia 100 tahun
  • Dapat mencakup usia mulai dari 5 hingga 70 tahun
  • Dana pertanggunan yang diterima guna mengcover penyakit krtitis tidak akan mengurangi uang pertanggungan dasar
  • Bisa melakukan pengajuan klaim lebih dari satu kali sesuai dengan ketentuan polis 
  1. Asuransi AIA

AIA juga memiliki produk asuransi penyakit kritis seperti AIA Powerpro Life, Vital Care, AIA Proteksi Prima Plus, AIA Sakinah Assurance, dll. Salah satu produk unggulan dari perusahaan ini adalah asuransi Vital Care yang memiliki manfaat sebagai berikut:

  • Memberikan perlindungan kepada nasabah dari tahap awal, menengah hingga akhir pengobatan
  • Memberikan santunan penghasilan untuk pengidap penyakit kritis stadium akhir seperti, stroke, kanker, dan jantung sebesar 1% dari jumlah dana pertanggungan selama 100 bulan
  • Memberikan 50% dana pertanggungan jika peserta asuransi masuk ICU
  • Menanggung hingga 77 jenis penyakit kritis umum. Dengan rincian 6 jenis penyakit kritis catastrophic, ICU, 4 komplikasi diabetes, dan angioplasty

Sebenarnya, perusahaan asuransi yang menyediakan produk asuransi penyakit kritis tidak hanya yang disebutkan diatas saja. Namun jika Anda mencari yang terbaik, tiga perusahaan diatas wajib dijadikan pilihan. 

Klaim Asuransi Penyakit Kritis

Asuransi penyakit kritis umumnya tidak menanggung biaya rawat jalan maupun rawat inap dari nasabahnya. Asuransi ini juga tidak menangung suatu penyakit, melainkan menanggung kondisi kritis dari tertanggung.

Artinya, asuransi ini akan memberikan dana santunan sebesar 100% jika tertanggung telah mencapai masa kritis sesuai dengan kondisi polis yang ia pilih. Contohnya, Anda adalah pengidap kanker stadium satu. Karena masih stadium awal, uang tertanggung yang dibayarkan tidak bisa full 100%. Klaim akan dibayarkan 100% jika Anda sudah mengidap kanker stadium akhir atau stadium empat.

Namun standar ini tidak bisa dikatakan final karena masing-masing dari perusahan biasanya memiliki persyaratan yang berbeda terkait proses klaim. Sedangkan untuk dokumen pengajuan biasanya sama yaitu:

  1. FC KTP tertanggung
  2. Salinan dari hasil pemeriksaan
  3. Formulir pengajuan klaim
  4. Surat keterangan dari dokter terkait penyakit yang diderita
  5. No rekening
  6. Formulir surat kuasa atau pemaparan isi rekam medis yang sudah diisi oleh ahli waris

Setelah semua dokumen terpenuhi, Anda bisa langsung mengajukan klaim ke perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan sebagai penanggung harus segera mencairkan klaim dan tidak memberikan persyaratan yang memberatkan proses pengajuan.

Bagaimana Jika Terlanjur Menderita Penyakit Kritis Namun Baru Akan Mengajukan Asuransi? 

Meskipun terlambat, bukan tidak mungkin perusahaan akan menerima permohonan pendaftaran asuransi penyakit kritis Anda. Dalam menindaklanjuti permohonan Anda, perusahaan asuransi biasanya akan memberikan respon seperti berikut ini:

  1. Menerima Pengajuan Anda 

Meskipun terlambat, banyak perusahaan asuransi penyakit kritis yang tetap akan menerima permohonan Anda. Biasanya mereka akan meloloskan permohonan jika nasabah memiliki jenis penyakit ringan yang tidak memerlukan perawatan berkepanjangan.

  1. Menerima Pengajuan Namun Dengan Pengecualian

Perusahaan asuransi tetap akan menerima permintaan Anda namun dengan pengecualian khusus atau exception. Pengecualian ini artinya pemohon tetap mendapatkan perlindungan asuransi untuk penyakit yang baru ia derita saat mendaftar asuransi. Sedangkan penyakit sebelum ia mendaftar asuransi tidak akan mendapatkan perlindungan.

  1. Menanggung Pengajuan Namun Dengan Syarat Khusus

Berbeda dengan sebelumnya, perusahaan asuransi tetap akan memberikan perlindungan pada jenis penyakit sebelum atau sesudah mendaftar asuransi. Bedanya, jenis premi bulanannya jauh lebih mahal daripada sebelumnya.

  1. Menolak Permohonan Pengajuan Asuransi Anda

Respon terakhir adalah menolak permohonan asuransi ketika perusahaan telah melakukan seleksi risiko. Dimana dari seleksi ini, diputuskan bahwa penyakit yang diderita oleh calon nasabah sudah tidak bisa ditanggung risikonya. Seperti penyakit kanker stadium akhir, kelainan jantung, dan lain sebagainya.

Sampai disini pembahasan terkait asuransi penyakit kritis yang perlu Anda tahu. Mendaftarkan asuransi penyakit kritis adalah solusi terbaik untuk mengcover semua biaya pengobatan selama sakit. Terimakasih sudah membaca, semoga sehat selalu.

Salam Sahabat Nirwana Tunggal

Baca Juga:

Posting Komentar