Translate

Mengenal Jenis-Jenis Suku Bunga di Industri Perbankan

Mengenal Jenis-Jenis Suku Bunga di Industri Perbankan

Nirwana Tunggal - Suku bunga merupakan salah satu istilah yang kerap terdengar di industri perbankan. Bagi Anda yang menjadi nasabah bank, sangat perlu mengetahui makna istilah ini. Pasalnya, ada banyak jenis-jenis suku bunga yang harus Anda bedakan dan sesuaikan dengan keadaan.

Selain itu, tingkat suku bunga juga mempengaruhi dunia investasi, apapun instrumen investasi pilihan Anda, keuntungan dan kerugian yang akan Anda dapat selalu berkaitan erat dengan tingkat suku bunga bank. Hubungan ini bisa kita lihat dari suatu kondisi jika suku bunga rendah maka jumlah investasi akan meningkat. Sebaliknya, jika suku bunga tinggi, jumlah investasi akan menurun.

Maka dari itu pentingnya Anda pahami apa itu suku bunga dan apa saja jenis-jenis suku bunga, Ayo simak sahabat Nirwana Tunggal.

Apa itu Suku Bunga?

Suku bunga adalah suatu pertimbangan atau nilai yang harus diberikan oleh pemberi pinjaman dana atau dana kepada peminjam. Biasanya, nilai suku bunga dinyatakan dalam bentuk persentase. Sementara, OJK menyatakan bahwa suku bunga adalah balas jasa bank terhadap nasabah yang membeli atau menjual produknya.

Selain itu, bunga juga bisa berarti harga yang harus bank bayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) serta harga yang harus nasabah bayar kepada bank (yang memberikan pinjaman). Suku bunga terbagi menjadi dua, yaitu bunga tabungan atau simpanan dan bunga pinjaman.

Apa itu suku bunga tabungan (simpanan) dan suku bunga pinjaman? Bunga tabungan (simpanan) merupakan harga yang harus bank berikan kepada nasabah yang menyimpan dana di bank. 

Sementara, bunga pinjaman merupakan balas jasa yang sudah ditetapkan kepada peminjam atas dana pinjaman yang diterima. Berdasarkan laman Investopedia, suku bunga berlaku untuk transaksi pinjam meminjam, dimana berlaku untuk setiap pihak yang meminjam uang di bank untuk berbagai keperluan.

Peran Suku Bunga

Bagi para pengusaha, besarnya suku bunga sangat mempengaruhi. Selain itu, tingkat bunga juga menentukan jenis investasi yang menguntungkan bagi pengusaha. Pasalnya, pengusaha hanya akan berinvestasi, apabila pengembalian modal melebihi tingkat bunga.

Dengan demikian, jumlah investasi pada periode tertentu, sesuai dengan semua investasi yang pengembalian investasinya lebih besar atau setara dengan tingkat bunga. Jika tingkat bunga rendah, maka banyak usaha memiliki tingkat pengembalian modal lebih tinggi dari tingkat suku bunga.

Artinya, semakin rendah tingkat bunga yang harus pengusaha bayarkan, maka semakin banyak pula usaha yang bisa mereka lakukan. Sesuai dengan pernyataan Sukirno (1998) bahwa semakin rendah tingkat bunga, maka semakin banyak investor akan berinvestasi.

Fungsi Suku Bunga

Suku bunga memberikan keuntungan berupa sejumlah uang yang dipinjamkan terhadap pihak lain, berdasarkan perhitungan waktu dan nilai ekonomis. Artinya tinggi rendahnya suku bunga sangat menentukan tinggi rendahnya keuntungan.

Dari segi perekonomian, berikut ini sejumlah fungsi suku bunga.

  1. Mendorong arus tabungan menuju investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi

  2. Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, seperti memberikan kredit untuk proyek investasi menjanjikan dengan pengembalian tertinggi

  3. Membuat keseimbangan jumlah uang yang beredar dengan permintaan uang dari suatu negara

  4. Sebagai suatu senjata penting dari kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Suku Bunga

Ternyata, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi besar kecilnya nilai penetapan bunga diantaranya sebagai berikut.

  1. Apabila permintaan pinjaman tinggi, maka bank membutuhkan waktu lebih banyak untuk menentukan besarnya bunga bank

  2. Bank menargetkan laba yang lebih besar

  3. Kebijakan pemerintah terkait penetapan tingkat bunga maksimal yang tidak boleh lebih dari batasan

  4. Kualitas agunan. Semakin mudah dicairkan, maka semakin rendah suku bunganya

  5. Periode simpanan atau pinjaman. Semakin lama ditabung, maka nilai suku bunga juga semakin besar

  6. Jenis produk yang nasabah pilih. Biasanya, kredit kendaraan memiliki nilai suku bunga yang berbeda dengan kredit rumah

  7. Reputasi peminjam atau perusahaan

  8. Tingginya persaingan antar bank.

5 Jenis-jenis Suku Bunga Pinjaman dan Contohnya

Nah, setelah mengetahui pengertian, peran, fungsi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga, saatnya kita bahas jenis-jenis suku bunga di perbankan. Mengingat ada dua jenis suku bunga, maka kita bahas dulu jenis-jenis suku bunga pinjaman dulu.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa ada beberapa jenis suku bunga di perbankan sebagai berikut.

  1. Suku Bunga Tetap 

Sesuai namanya, suku bunga tetap (fixed) merupakan suku bunga yang bersifat tetap. Artinya, besarnya suku bunga tersebut tidak akan berubah sampai dengan jangka waktu atau tanggal jatuh tempo (selama masa pinjaman).

Sebagai contoh, bunga KPR. Bagi Anda yang mengajukan KPR, maka berlaku suku bunga tetap. Contoh lainnya yaitu suku bunga tetap pada pembelian kredit kendaraan bermotor.

  1. Suku Bunga Mengambang (Floating)

Jenis-jenis suku bunga selanjutnya yaitu suku bunga mengambang (floating). Artinya, suku bunga ini selalu berubah sesuai kondisi suku bunga di pasaran. Apabila suku bunga di pasaran sedang naik, maka suku bunganya ikut naik dan sebaliknya.

Contoh penerapan suku bunga mengambang yaitu pada suku bunga KPR selama jangka waktu tertentu. Misalnya, suku bunga tetap berlaku untuk dua tahun pertama, sementara periode berikutnya berlaku suku bunga mengambang (floating).

  1. Suku Bunga Flat (Fixed Rate)

Jenis-jenis suku bunga berikutnya yaitu suku bunga flat (fixed rate). Besarnya suku bunga ini dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman pada setiap awal periode pembayaran. Perhitungan besarnya fixed rate pun sangat sederhana daripada suku bunga lainnya.

Penerapan suku bunga flat biasanya pada pinjaman jangka pendek untuk barang konsumsi, seperti telepon seluler, peralatan rumah tangga, sepeda motor, pinjaman tanpa agunan (KTA) dan sebagainya.

Berikut ini rumus perhitungan bunga flat.

Bunga per bulan = (P x i x t) dibagi Jb

(P) merupakan pokok pinjaman awal, (i) merupakan suku bunga per tahun, (t) merupakan jumlah tahun jangka waktu kredit, sementara (Jb) yaitu jumlah bulan dalam jangka waktu kredit.

Contoh perhitungannya sebagai berikut. Misalnya, Anda mengajukan pinjaman kepada bank, lalu bank memberikan kredit dengan jangka waktu 10 bulan sejumlah Rp 15 juta dengan bunga flat sebesar 10% per tahun.

Nah, Anda bisa memahami perhitungannya secara rinci berikut ini. Dengan plafon sebesar Rp 15.000.000 selama 10 bulan, maka angsurannya sebanyak 10 kali dengan bunga 10% per tahun.

Artinya, setiap angsuran, Anda harus membayar angsuran pokok sebesar Rp 1.500.000 sekaligus angsuran bunga sebesar Rp 125.000. Jadi, total angsuran setiap bulan selama 10 bulan yaitu Rp 1.625.000.

  1. Suku Bunga Efektif

Selanjutnya yaitu suku bunga efektif. Perhitungan jenis suku bunga ini berdasarkan sisa jumlah pinjamannya sesuai pengurangan utang yang sudah terbayarkan. Artinya, setiap bulan, besarnya cicilan yang harus Anda bayar berbeda-beda.

Semakin sedikit jumlah pinjaman yang tersisa, maka semakin sedikit pula besarnya bunga yang harus Anda bayar. Menurut para nasabah, jenis suku bunga satu ini lebih efektif dan adil daripada suku bunga flat.

Alasannya, suku bunga flat berdasarkan jumlah awal pinjaman saja. Berikut ini rumus perhitungan bunga efektif.

Bunga= SP x i x (30/360)

(SP) merupakan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya, (i) merupakan suku bunga per tahun, (30) merupakan jumlah hari dalam 1 bulan, serta (360) adalah jumlah hari dalam 1 tahun.

Sebagai contohnya, Anda mengajukan pinjaman bank sebesar Rp 15.000.000 selama 10 bulan dengan bunga 10% setiap tahunnya. Dengan anggapan suku bunga kredit tidak berubah selama tenor kredit, maka berikut perhitungan angsurannya tiap bulan.

Besarnya angsuran tiap bulan merupakan jumlah dari angsuran pokok dan angsuran bunga. Disini, angsuran pokoknya tetap yaitu Rp 1.500.000. Kemudian, perhitungan angsuran pertama sebagai berikut.

Angsuran pertama = angsuran pokok + angsuran bunga = Rp 1.500.000 + Rp 125.000 = Rp 1.625.000 dengan sisa pokok pinjaman Rp 13.500.000.

Angsuran kedua = Rp 1.500.000 + Rp 112.500 = Rp 1.612.600 dengan sisa pokok pinjaman Rp 12.000.000

Angsuran ketiga = Rp 1.500.000 + Rp 100.000 dengan sisa pokok pinjaman Rp 10.500.000, dan seterusnya.

  1. Suku Bunga Anuitas

Selanjutnya yaitu suku bunga anuitas. Jenis suku bunga ini mengatur jumlah angsuran pokok dengan angsuran bunga yang dibayar supaya sama setiap bulan. Saat menghitung anuitas, maka porsi bunganya akan sangat besar di periode awal, sementara porsi angsuran pokok sangat rendah.

Lalu, saat mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan akan berbalik yaitu porsi angsuran pokok sangat besar, sementara porsi bunganya lebih kecil. Biasanya, sistem bunga anuitas diterapkan pada pinjaman jangka panjang, seperti KPR dan kredit investasi.

Rumus perhitungan bunganya sama dengan metode efektif seperti berikut.

Bunga = SP x i x (30/360)

Total Angsuran (TA) = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga = (PP x i) / {1-1: (1+i) n} , dimana (PP) merupakan pokok pinjaman dan (n) adalah banyak angsuran.

Sebagai contoh, Anda mengajukan pinjaman bank sebesar Rp 15.000.000 dengan jangka waktu 10 bulan dan bunga anuitas 10% per tahun. Dengan asumsi suku bunga kredit tetap selama jangka waktu kredit, berikut perhitungan angsurannya.

Angsuran pertama = angsuran pokok + angsuran bunga = Rp 1.444.605,71 + Rp 125.000 = Rp 1.569.605,71 dengan sisa pokok pinjaman Rp 13.555.394,29

Angsuran kedua = Rp 1.456.644,10 + Rp 112.961,62 = Rp 1.569.605,72 dengan sisa pokok pinjaman Rp 12.098.750,19

Angsuran ketiga = Rp 1.468.782,80 + Rp 100.822,92 = Rp 1.569.605,72 dengan sisa pokok pinjaman Rp 10.629.967,39.

Terlepas dari berbagai jenis-jenis suku bunga di atas, biasanya bank menerapkan kombinasi tingkat bunga saat memberikan pinjaman. Misalnya, tingkat bunga tetap yang berarti tingkat bunganya tetap pada tingkat bunga tetap selama pinjaman dan floating efektif dengan sistem suku bunga efektif dan tingkat suku bunga bisa berubah.

2 Jenis-jenis Suku Bunga Simpanan

Selanjutnya, mari kita bahas jenis-jenis suku bunga pinjaman. Berbeda dengan suku bunga kredit (pinjaman), maka perhitungan suku bunga simpanan jauh lebih sederhana sebagai berikut.

  1. Suku Bunga Simpanan Tabungan

Jenis suku bunga simpanan pertama berupa simpanan tabungan. Suku bunga simpanan tabungan merupakan besarnya bunga yang diberikan bank terhadap nasabahnya berdasarkan jumlah tabungan mereka.

Tentu saja, nominal bunga ini akan berbeda antara nasabah satu dengan nasabah lainnya.

  1. Suku Bunga Simpanan Deposito

Selanjutnya, suku bunga simpanan deposito. Yaitu bunga yang diberikan bank terhadap nasabahnya yang membuka tabungan deposito. Biasanya, jumlah nominal bunga deposito sama antara nasabah satu dengan nasabah lain.

Alasannya karena jumlah deposito tidak akan berubah selama jangka waktu yang sudah ditentukan.

Setelah mengetahui jenis-jenis suku bunga di atas, tentu Anda harus lebih mencermati saat mengajukan pinjaman maupun menabung. Pasalnya, jenis suku bunga yang Anda pilih akan menentukan besarnya suku bunga yang harus Anda bayar (jika Anda meminjam) maupun Anda terima (jika Anda menabung).

Terlebih lagi, penentuan suku bunga pinjaman juga bisa dipengaruhi oleh jenis produk yang Anda pinjam. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami banyak hal sebelum mengajukan pinjaman.

Nah, itulah informasi tentang jenis-jenis suku bunga bank. Apakah dekat-dekat ini Anda akan mengajukan pinjaman? Jika iya, pastikan Anda paham perhitungan suku bunganya ya!

* Salam Sahabat Nirwana Tunggal

Baca Juga:

Posting Komentar