Translate

Jenis-Jenis Investasi Secara Umum dan Contohnya

Jenis-Jenis Investasi Secara Umum dan Contohnya

Nirwana Tunggal
- Minat masyarakat Indonesia terhadap dunia investasi terbilang masih rendah. Hal ini karena banyaknya kalangan masyarakat yang berpendapat bahwa investasi hanya untuk orang-orang kaya saja. Padahal, ada jenis-jenis investasi secara umum yang bisa dijangkau oleh berbagai kalangan.

Nah, sebelum membahas lebih lanjut terkait jenis-jenis investasi secara umum, mari kita bahas dulu apa itu investasi dan bagaimana perkembangannya di Indonesia.

Apa itu Investasi?

Investasi merupakan kegiatan menempatkan modal, baik berupa uang maupun aset berharga ke dalam suatu benda, lembaga, maupun pihak dengan harapan investor akan mendapatkan keuntungan dalam kurun waktu tertentu.

Istilah investasi itu sendiri berasal dari bahasa Italia yaitu investire yang berarti memakai atau menggunakan. Jadi, investasi juga bisa berarti dana atau aset yang investor tanam dan dikelola oleh suatu badan. Kemudian, keuntungan dari investasi akan dibagikan kepada investor sebagai imbal balik sesuai ketentuan antara kedua belah pihak.
 
Dari segi ekonomi, investor akan membeli sesuatu yang tidak akan dipergunakan sekarang atau disimpan sebagai harta yang setelah melewati masa tertentu bisa mengalami perubahan nilai.

Namun, perlu Anda ingat bahwa investasi tidak selalu berujung menghasilkan keuntungan. Ada juga faktor risiko kerugian dalam dunia investasi. Oleh karena itu, sangat penting memahami jenis-jenis investasi beserta risiko sebelum mulai berinvestasi.

Perkembangan Investasi di Indonesia

Meski sebelumnya minat masyarakat Indonesia terhadap investasi cukup rendah. Kini, jumlah investasi di Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Salah satunya karena faktor kemudahan dalam berinvestasi.

Bahkan, modal yang besar bukan lagi penghalang untuk berinvestasi. Pasalnya, banyak tersedia instrumen investasi yang bisa Anda beli dengan kisaran harga tertentu dengan harga murah sekalipun.

Manfaat Investasi

Seiring meningkatnya minat masyarakat akan investasi, tentu bukan karena alasan. Salah satunya, karena manfaat investasi yang akan mereka peroleh. Nah, apa sajakah manfaat investasi? Yuk, simak!

  1. Kebebasan Finansial

Alasan pertama karena ingin meraih kebebasan finansial (financial freedom), dimana seseorang dianggap sudah bisa memperoleh passive income untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka panjang.

Bagi mereka yang bekerja, tentu saja passive income merupakan pendapatan diluar gaji yang diterima setiap bulan dari tempatnya bekerja. Dengan kata lain, financial freedom bisa Anda peroleh saat kebutuhan hidupnya bisa terpenuhi, meskipun seseorang sudah tak lagi bekerja.

  1. Melindungi Aset dari Inflasi

Manfaat kedua, investasi bertujuan untuk melindungi aset dari inflasi. Perlu Anda ketahui, inflasi ini terus menerus terjadi setiap tahun, sehingga bisa menyebabkan nilai aset berkurang. Dengan adanya investasi, maka aset akan lebih berkembang menghasilkan nilai tambah dan bisa mengimbangi gerusan inflasi.

  1. Meningkatkan Kekayaan

Tujuan utama investasi tentunya berupa harapan untuk meningkatkan jumlah aset atau kekayaan. Sementara, bagi seseorang yang bekerja, hasil return investasi akan menjadi nilai tambahan penghasilan.

  1. Kebutuhan Darurat

Manfaat investasi lainnya yaitu sebagai ketersediaan dana darurat saat kondisi mendesak. Hal ini karena dimasa mendatang, terkadang ada biaya yang harus dikeluarkan dalam jumlah besar, sementara income bulanan tidak mencukupi.

Beberapa kondisi darurat tersebut, seperti biaya renovasi atau membeli rumah, biaya pendidikan, biaya naik haji, biaya rumah sakit, dan sebagainya.

Tujuan Investasi

Selain manfaat, investasi juga memiliki tujuan yang penting bagi kesehatan finansial Anda. Berikut ini deretan tujuan berinvestasi.

  • Mendapatkan penghasilan tetap

  • Memperoleh kehidupan yang lebih layak, lebih baik, dan stabil di masa mendatang

  • Mengembangkan usahanya

  • Mendapatkan jaminan dalam bisnis

  • Membentuk dan mengontrol dana atau harta untuk kepentingan khusus, seperti kepentingan sosial, ekspansi, dan lain-lain

  • Membantu mengurangi tekanan inflasi

  • Menjaga hubungan perusahaan

  • Berpartisipasi dalam pembangunan negara

Bentuk Investasi

Berdasarkan bentuknya, investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi aktiva riil dan aktiva finansial. Berikut penjabaran keduanya.

  • Investasi Aktiva Riil

Bentuk investasi aktiva riil ini dilakukan oleh seseorang, yang bisa terlihat maupun tidak terlihat. Contoh investasi aktiva riil yaitu investasi tanah, investasi logam, investasi properti, dan sebagainya.

  • Investasi Aktiva Finansial

Sementara, bentuk investasi aktiva finansial dilakukan oleh investor sebagai bentuk sekuritas, sehingga seseorang akan menyerahkan semua prosesnya ke perusahaan sekuritas. Contoh investasi ini yaitu deposito dan saham.

Jenis-jenis Investasi Secara Umum

Jenis-jenis investasi dan penjelasannya berikut ini dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan jangka waktunya dan berdasarkan instrumennya. 

  1. Berdasarkan Jangka Waktunya

Berdasarkan jangka waktunya, jenis investasi dikategorikan menjadi dua yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Berikut perbedaan keduanya.

  • Investasi Jangka Pendek

Pertama jenis investasi berdasar jangka waktunya yaitu investasi jangka pendek. Sesuai namanya, investasi ini memungkinkan para investor untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu kurang dari tiga tahun. Bahkan, hasilnya bisa Anda konversikan dengan uang atau dijual.

Namun, jenis investasi jangka pendek ini bisa memberikan return yang lebih kecil, sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu dekat. Contoh investasi ini yaitu obligasi jangka pendek, pasar saham, dan sertifikat deposito.

  • Investasi Jangka Panjang

Jenis investasi berdasarkan jangka waktunya yang kedua yaitu investasi jangka panjang. Berbeda dengan sebelumnya, jenis investasi ini membutuhkan waktu lebih lama, lebih dari tiga tahun untuk mendapatkan keuntungan.

Bahkan, untuk bisa menikmati hasil investasi ini, Anda harus menunggu mulai dari lima tahun, belasan tahun, sampai puluhan tahun yang akan datang. Namun, return investasi ini jauh lebih besar daripada investasi jangka pendek.
 
Jika dilihat dari karakteristiknya, investasi jangka panjang sangat cocok bagi Anda yang membutuhkan tabungan untuk keperluan di masa depan. Misalnya, untuk kebutuhan pendidikan anak sampai perguruan tinggi, kebutuhan menikah, hingga dana pensiun.

Contoh investasi jangka panjang yaitu saham dan emas.

  1. Berdasarkan Jenis Instrumennya

Selain jangka waktu, jenis-jenis investasi dan contohnya lain berdasarkan jenis instrumennya. Berikut ini adalah beberapa jenis instrumen investasi populer di Indonesia.

  1. Deposito

Instrumen investasi populer yang pertama yaitu deposito. Deposito memiliki kemiripan dengan tabungan. Hanya saja, dilihat dari risikonya, deposito memiliki risiko yang rendah, sehingga banyak investor pemula pilih.

Perbedaan deposito dengan tabungan yaitu dari segi tingkat bunga dan adanya waktu jatuh tempo. Suku bunga deposito jauh lebih tinggi daripada tabungan biasa. Secara umum, bunga deposito sekitar 5-6% per tahun. Bahkan, ada juga yang lebih dari 6%.

Semakin banyak uang yang Anda investasikan di instrumen ini, maka bunga deposito juga semakin tinggi. Sebagai contoh, return yang akan Anda peroleh saat membuka rekening deposito di HSBC yaitu 6.25% per tahun dan cashback hingga Rp 100 juta.

Namun, perlu Anda ingat bahwa sistem deposito berbeda dengan tabungan. Artinya, uang yang Anda investasikan ke deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu layaknya tabungan. Ada tenor atau waktu jatuh tempo yang harus Anda perhatikan.

Tenor deposito setiap bank berbeda-beda. Namun, secara umum, bank menyediakan tenor maksimal 12 bulan. Ada juga bank yang menawarkan tenor hingga 24 bulan.

  1. Emas

Selain deposito, instrumen investasi populer lainnya yaitu emas. Bagi Anda yang lebih tertarik dengan investasi fisik dengan nilai intrinsik lebih jelas, emas adalah pilihan yang tepat. Seperti halnya deposito, emas memiliki risiko investasi yang rendah.

Bahkan, nilai emas cenderung stabil dan terus mengalami peningkatan setiap tahun. Jika Anda ingin berinvestasi emas, maka pilih emas batangan. Pasalnya, emas batangan ini murni dinilai dari beratnya.

Saat memilih berinvestasi emas, maka Anda juga harus mempersiapkan tempat penyimpanan emas. Selain bisa menyimpannya sendiri, Anda juga bisa menyewa deposit box di bank.

Kini, pembelian emas jauh lebih mudah. Tidak hanya di toko, Anda juga bisa berinvestasi emas melalui aplikasi. Di sini, Anda tidak harus membeli emas batangan dengan berat minimal 0.5 gram atau mengeluarkan beberapa ratus ribu untuk mulai investasi emas. 

Melalui aplikasi investasi emas, Anda bahkan bisa membeli emas dengan biaya terbatas seperti dana Rp 100 sekalipun. Selain mudah, Anda tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan emas. Hanya saja, Anda perlu hati-hati dalam menjaga keamanan aplikasi.

  1. Properti

Alternatif instrumen investasi berikutnya yaitu properti. Investasi ini memiliki kemiripan dengan investasi emas. Salah satunya dari bentuk fisik yang bisa Anda beli. Selain itu, investasi properti memiliki nilai yang terus mengalami peningkatan tanpa fluktuasi dan memiliki risiko yang rendah.

Ada beberapa model investasi yang bisa Anda gunakan. Cara yang paling mudah yaitu dengan membeli tanah, membangun properti di atasnya, lalu menjualnya saat harga sudah cukup tinggi.

Cara lainnya, Anda bisa menyewakan properti tersebut untuk mendapatkan aliran pemasukan (passive income). Namun, jangan lupa untuk memperhatikan risikonya, seperti kerusakan bangunan.

Pasalnya, meski risiko investasi ini terbilang rendah, properti merupakan aset yang bisa rusak oleh waktu. Artinya, Anda harus rajin merawatnya secara berkala supaya nilainya tetap terjaga. Adanya biaya perawatan yang Anda keluarkan juga perlu Anda pertimbangkan saat hendak menjualnya.

Dilihat dari jangka waktunya, jenis instrumen investasi ini termasuk investasi jangka panjang. Jadi, untuk memperoleh nilai return, Anda harus menahannya sampai waktu yang cukup panjang.

  1. Saham

Jenis investasi selanjutnya yaitu saham. Instrumen ini terbilang potensial, namun memiliki risiko yang tinggi. Saham merupakan bukti dari kepemilikan sebuah perusahaan. Artinya, saat Anda membeli saham, maka pada dasarnya Anda sedang membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan yang mengeluarkannya.

Oleh karena itu, semakin banyak saham yang Anda beli, maka semakin besar pula persentase kepemilikan perusahaan yang Anda peroleh. Sementara, return investasi saham berasal dari dividen dan pertumbuhan nilai saham itu sendiri.

Dividen diperoleh dari return perusahaan. Namun, tidak semua perusahaan mengeluarkan dividen kepada investor. Beberapa perusahaan justru memilih menggunakan return tersebut untuk mengembangkan bisnisnya.

Dibandingkan tiga jenis investasi sebelumnya, risiko investasi saham yang paling tinggi. Jadi, perlu pemahaman dan analisa yang cukup mendalam sebelum memutuskan untuk membeli saham sebuah perusahaan.

  1. Reksadana

Jika Anda tidak memiliki cukup keberanian untuk membeli saham, ada alternatif instrumen investasi lainnya dengan risiko lebih rendah dan potensi return mendekati saham yaitu reksadana.

Reksadana merupakan sebuah instrumen investasi, dimana dana diperoleh dari beberapa investor, lalu dikumpulkan menjadi satu untuk diinvestasikan ke instrumen-instrumen investasi di pasar modal.

Ada lima jenis reksadana yaitu reksadana pasar uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, Reksadana Campuran, dan Reksadana Index. Masing-masing jenis reksadana tersebut memiliki potensi risiko yang berbeda.

Potensi risiko terendah yaitu reksadana pasar uang, sementara potensi risiko terbesar yaitu reksadana saham. Bagi Anda yang tertarik berinvestasi reksadana, sebaiknya pahami dulu produknya, profil risiko, preferensi, dan pasar yang diinginkan.

Nah, itulah informasi terkait jenis-jenis investasi secara umum, mulai dari pengertian, manfaat, tujuan, dan bentuknya. Ingat, pelajari betul bagaimana tips berinvestasi yang bijak, supaya tidak mengganggu kondisi finansial Anda dan memperoleh potensi keuntungan yang lebih besar daripada potensi risiko kerugiannya.

* Salam Sahabat Nirwana Tunggal

Baca Juga:

Posting Komentar