Nirwana Tunggal - Perkembangan peer to peer lending di Indonesia kian menunjukkan kemajuan cukup pesat. Bukti ini bisa dilihat dari banyaknya perusahaan fintech yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dari semua perusahaan tersebut menawarkan berbagai jenis produk P2P lending yang berbeda. Dengan semua jenis ini nantinya bisa membuat kamu lebih cermat dalam memilih saat melakukan pinjaman. Namun sebelum itu kamu perlu memahami terlebih dahulu terkait pengertian dan informasi lain terkait P2P lending.
Apa itu Peer to Peer Lending?
Menurut peraturan OJK, peer to peer lending adalah cara pinjam meminjam uang dalam mata uang rupiah dan dilakukan secara langsung dengan basis teknologi. Jadi proses meminjam uangnya dilakukan di aplikasi dengan mempertemukan kreditur dan debitur secara langsung.
Cara Kerja P2P Lending
Dalam menjalankan usahanya P2P lending memiliki cara kerja tersendiri dan berikut penjelasannya:
Peminjam melakukan registrasi terlebih dahulu secara online baik lewat smartphone atau PC.
Peminjam atau borrower bertindak sebagai pelaku pengajuan pinjaman.
Platform P2P akan melakukan analisa dan memilih peminjam terkait layak tidaknya untuk mengajukan pinjaman.
Peminjam yang telah dipilih akan ditempatkan di marketplace P2P lending secara online. Di marketplace ini juga akan ditampilkan terkait informasi baik tentang profil atau risiko peminjam.
Investor atau pemilik dana akan melakukan analisa sekaligus menyeleksi peminjam yang terpilih di marketplace.
Pihak investor langsung melakukan pendanaan ke peminjam yang telah dipilih lewat platform tersebut.
Peminjam mengembalikan dana yang dipinjam sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Investor menerima uang yang telah diterima dari peminjam lewat aplikasi tersebut.
Jenis-Jenis P2P Lending di Indonesia
Peer to peer lending ini memiliki banyak jenisnya di Indonesia dan berikut ulasan lengkapnya:
Payday
Jenis peer to peer ini dalam mengajukan dan pencairan uangnya tergolong sangat cepat. Untuk pencairannya sendiri hanya butuh waktu selama 24 jam setelah semua berkas pengajuannya disetujui. Untuk syarat-syarat pengajuannya tergolong sederhana karena hanya membutuhkan KTP dan nomor rekening.
Untuk meminjam di P2P ini tidak memerlukan jaminan apapun dan tenornya sangat singkat antara 30 hari hingga 90 hari. Maka dari itu untuk meminjam di P2P ini jumlah uang yang dicairkan tidak terlalu besar. Untuk jumlah nominalnya berkisar antara 600 ribu hingga 3 juta rupiah.
Kredit Mikro
Sesuai dengan namanya, jenis P2P ini menawarkan kredit kepada para pelaku usaha mikro. Saat melakukan peminjaman, perusahaan ini tidak mewajibkan untuk menggunakan jaminan
Menariknya jenis P2P ini juga terjun ke ibu-ibu arisan yang membutuhkan modal untuk usahanya. Dalam mengelola risiko, lembaga ini menerapkan metode tersendiri untuk mengembalikan kredit dan berikut uraiannya.
Berkelompok : Mereka yang melakukan pinjaman berjumlah 15-20 orang dan saling bertanggungjawab. Sehingga ketika ada satu anggota yang terlambat membayar maka anggota lain berusaha menutupinya.
Skor kredit : Metode ini dilakukan untuk menilai kelayakan pengajuan pinjaman. Skor kredit dihitung berdasarkan rencana usaha dan profil dari orang yang meminjam.
Pertemuan Mingguan : Pertemuan ini dilakukan untuk mengelola uang yang dipinjam. Bahkan di dalamnya ada penjelasan terkait cara memajukan usaha kepada mereka yang telah meminjam.
Modal Kerja
P2P lending bisa dilakukan untuk berbagai kebutuhan untuk modal kerja dan berikut penjelasannya:
Working Capital: Proses pinjaman yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kerja perusahaan.
Buyer Financing: Peminjaman yang digunakan untuk membeli berbagai stok barang yang dibutuhkan.
Capital Expenditure: Bentuk pinjaman yang digunakan untuk membeli atau memperbaiki aset. Untuk antisipasi, aset inilah yang nantinya digunakan sebagai jaminan.
Inventory Financing: Jenis P2P yang digunakan untuk membiayai persediaan stok.
Pendidikan
P2P lending tidak hanya masuk di ranah usaha tetapi dapat juga diajukan untuk kegiatan pendidikan. Jadi pelajar atau mahasiswa yang tidak mampu membayar biaya kuliah bisa mengajukan pinjaman ini.
Invoice Financing
Nama P2P lainnya juga ada invoice financing yang digunakan untuk membayar tagihan tertentu. Bentuk dari tagihan tersebut bisa berupa tagihan listrik, gaji, sewa tempat, dan lainnya.
Meski proses pinjamannya untuk bidang tersebut namun perusahaan tidak membayar sebanyak 100 persen. Perusahaan P2P lending ini hanya akan membayar sebanyak 80 persen dari tagihan.
Cicilan Tanpa Kartu Kredit
Jenis P2P lending ini sekilas mirip dengan kartu kredit dimana peminjam bisa membeli barang sesuai kebutuhan. Untuk proses pengajuannya pun cukup dilakukan satu kali dan nantinya bisa digunakan secara berkelanjutan.
Untuk mengajukannya cukup mudah karena hanya perlu KTP, foto selfie, dan penghasilan minimal. Tidak semua perusahaan bisa menyediakan jenis P2P ini kecuali mereka yang telah bekerjasama dengan marketplace.
Syariah
Jenis P2P lending ini sebenarnya sama dengan yang dijelaskan sebelumnya. Bentuk perbedaannya adalah jenis ini lebih syariah dan lebih dikhususkan untuk mereka yang beragama islam. Bentuk pinjamannya beragam seperti pembiayaan konsumtif, perjalanan religi, dan properti.
Online Seller Finance
Dengan meningkatkan usaha serba online maka hadirkanlah P2P lending berjenis online seller finance. Jenis peer to peer ini dikhususkan untuk mereka yang usahanya bergerak sebagai perusahaan online.
Hadirkannya P2P ini karena pengusaha online kerap kesulitan dalam meminjam uang karena tidak ada aset fisik. Meski demikian, P2P jenis ini tetap menerapkan beberapa persyaratan diantaranya:
Punya usaha di bidang e-commerce dan telah bekerjasama dengan perusahaan fintech.
Waktu berjualannya harus sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan fintech.
Contoh Aplikasi P2P Lending yang Terverifikasi OJK
Untuk melakukan pinjaman di P2P lending pastinya harus sudah di verifikasi oleh OJK. Ada beberapa contoh aplikasi P2P yang hingga saat ini masih beroperasi dan berikut ulasannya:
Investree
Perusahaan fintech satu ini telah beroperasi sejak tahun 2015 dan telah terdaftar di OJK. Di perusahaan ini mencakup berbagai hal seperti invoice dan buyer financing, pinjaman toko online, dan working capital.
Untuk meminjam di perusahaan minimal 1 juta dan maksimumnya tergantung kebijakan perusahaan. Dari segi bunganya cukup bervariatif mulai dari 14 persen hingga 20 persen per tahun. Sedangkan tenor pinjamannya bisa dari 1 bulan hingga 12 bulan ke depan.
Koinworks
Koinworks mulai menjalankan operasinya sejak tahun 2016 dan pendanaan mulai dari 100 ribu saja. Untuk bidang yang didanai oleh perusahaan ini meliputi bisnis, pendidikan, kesehatan dll. Dari sisi bunganya cukup bervariatif mulai 14 persen setahun dengan tenor antara 1 hingga 12 bulan.
Danamas
Untuk kamu yang memerlukan pinjaman untuk bisnis UMKM bisa memilih Danamas. Perusahaan ini memang hanya berfokus untuk mereka yang butuh dana untuk mendanai usahanya.
Berdirinya perusahaan ini memiliki tujuan untuk mencetak pengusaha yang kompeten dan kompetitif. Danamas ini dalam menjalankan operasinya bergerak di bawah naungan Sinarmas dan telah terdaftar di OJK.
Tanifund
Dalam beroperasi, Tanifund mirip dengan Danamas yaitu mendanai pengusaha UMKM. hanya saja Tanifund ini tidak untuk semua bisnis melainkan hanya usaha yang bergerak di bidang pertanian saja.
Dengan demikian ketika usaha kamu di bidang agrikultur bisa memilih Tanifund ketika kesulitan masalah dana. Hal ini sejalan dengan tujuan mereka yaitu ingin mensejahterakan petani yang ada di Indonesia.
Modalku
Modalku juga termasuk salah satu perusahaan P2P lending yang didirikan pada Januari 2016. Untuk peminjam diharuskan untuk mendaftarkan terlebih dahulu usahanya di Modalku agar bisa didanai.
Akseleran
Dalam menjalankan usahanya, akseleran hanya berfokus pada mereka yang bergerak di dunia UMKM. Konsep pendanaannya menggunakan crowdfunding dengan imbalan bunga yang lebih menarik.
Total ada ribuan pendaaan yang telah dihimpun oleh platform ini dan kamu bebas memilih sesuai keinginan. Pada pendanaan tersebut juga sudah dijelaskan terkait informasi mulai dari tenor, agunan, bunga, dan yang lainnya. Marketplace ini juga bisa kamu unduh di App Store dan Play Store.
Amartha
Jenis P2P satu ini sudah berdiri sejak 2010 dan saat itu masih berbentuk microfinance. Fokus utama dari perusahaan ini adalah mendanai UMKM yang ada di desa atau pelosok yang tidak punya akses kredit.
Nilai pinjaman yang diberikan bervariatif mulai dari 3 juta hingga 15 juta rupiah. Untuk tenornya kamu bisa memilih mulai dari 6 bulan hingga 12 bulan ke depan. Dikutip dari laman resminya total dana yang sudah disalurkan mencapai 4,2 triliun ke 762 ribu pengusaha mikro.
Asetku
Untuk kamu yang ingin memilih P2P dengan bunga kompetitif bisa memilih Asetku. Di platform ini besarnya bunga mulai 12 persen hingga 24 persen dan fokusnya di bidang consumer lending dan micro lending.
Selain itu, platform ini dikenal menawarkan kenyaman bertransaksi dan tidak memberatkan nasabahnya. Hal ini bisa dilihat dari tenor pembayarannya yang berkisar antara 1 hingga 12 bulan ke depan.
Mekar
Salah satu platform yang mampu meraih penghargaan The Best P2P Platform di Indonesia adalah Mekar. Hingga saat ini mekar mampu menjaga konsistensi dan telah mendanai sebanyak 48 ribu peminjam.
Proses pendanaan ini tersebar di 112 kota dan kabupaten di 13 provinsi yang ada di Indonesia. Kepopuleran dari P2P ini karena bunga yang ditawarkan tergolong rendah sekitar 0,2 persen.
Jadi jenis produk P2P lending di Indonesia ini sangat beragam dan peminjam tinggal memilih mana yang terbaik. Untuk sistem atau cara kerjanya borrower meminjam secara langsung ke kreditur lewat aplikasi P2P lending ini.
Jadi setelah disetujui dana tersebut akan dicairkan ke rekening di P2P dan selanjutnya tinggal ditarik ke rekening. Pastikan kamu memilih aplikasi terbaik dan sudah terdaftar di OJK agar terhindar dari penipuan.
* Salam Sahabat Nirwana Tunggal
Baca Juga: