Translate

Seberapa Menjanjikan Investasi P2P Lending


Nirwana Tunggal
- Ada banyak sekali Jalur atau jenis investasi saat ini dan sekarang P2P Lending menjadi salah satu jenis instrumen investasi yang lumayan menjanjikan, besaran return yang diberikan lebih besar dari bank-bank konvensional, dimana bank konvensional hanya memberikan return paling besar 1℅-6℅ pertahun, sedang peer to peer lending bisa memberikan imbal hasil 12℅-20℅ pertahun bahkan lebih tergantung dari jenis grade masing-masing risiko.

P2P Lending merupakan jenis investasi menggunakan metode mempertemukan antara para peminjam (Borowers) dan para pemberi pinjaman (Lenders) dan dalam hal ini dikelola oleh sebuah badan pengelolaan (Fintech) yang mempertemukan kedua belah pihak. Dalam hal ini peer to peer lending sebuah platform yeng mempertemukan secara daring antara lenders dan borowers, yang tentunya sudah terjamin keamanannya yang sudah terdaftar dan berizin oleh otoritas jasa keuangan (OJK).

Peer to peer lending sangat aman untuk dicoba, semua fintech sudah mempunyai sistem maupun proses sendiri dalam memilih pendanaan yang nanti akan ditawarkan kepada para lenders, tentunya pandanaan yang tersedia sudah melalui standarisasi secara ketat yang sudah ditentukan.

Setelah lulus dalam uji data kelayakan sesuai prosedur. Para peminjam yang lulus uji data akan di teruskan untuk proses selanjutnya yang nantinya dimasukan kedalam sebuah wadah (Marketplace) dengan begitu para pemberi dana (lenders) tidak khawatir dalam menyalurkan dana, sebab pendanaan yang sudah tersedia sudah berkualitas yang ditawarkan oleh para pendana.

Dari semua pendanaan yang tersedia di marketpalce tentunya sudah dilindungi asuransi, jikalau terjadi kegagalan pembayaran, disebabkan buruknya arus keuangan para peminjam maka dana proteksi (asuransi) akan dicairkan sesuai komitmen oleh penyedia layanan, dana pemulihan pastinya tidak diberikan 100℅ melainkan 20℅-100℅ sesuai jenis pendanaan yang di pilih lenders.

Tapi itu sudah sangat bermanfaat daripada harus mengalami kerugian total. Dan kegagalan borowers juga jarang terjadi. Tapi itu perlu saya sampaikan, ditakutkan salah pemahaman untuk hal ini, prinsip investasi adalah semakin tinggi nilai yang didapat, maka akan semakin tinggi hasil yang didapat pula sejalan dengan risiko yang juga besar.

Dari semua jenis investasi yang sudah kita tahu, semua itu punya risiko tidak ada investasi tanpa risiko, bahkan melakukan deposit pada Bank yang dijamin keamanannya oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) ada juga pula risikonya yaitu return yang rendah belum lagi bisa tergerus inflasi dalam jangka panjang. Di mana nilai uang menurun bahkan rendah. 

Maka return dari deposito sebenarnya untuk menutup nilai kekurangan tersebut. Sayangnya hal itu membuat pendapatan deposit tidaklah besar. Sebuah nilai mata uang yang terkurung oleh waktu dan tiadalah harapan yang kurang "menjanjikan", berbanding lurus dengan tingkat keamanannya.

Investasi yang paling banyak digandrungi para investors. Kalau dilihat jangka waktu investasi hanya terbagi menjadi dua jenis yaitu investasi jangka pendek dan jangka panjang, jika dari jenis instrumen ada beberapa diantaranya. 
  1. Deposito
  2. Emas
  3. Properti
  4. P2P Lending
  5. Saham, dan
  6. Reksadana
Dari sekian banyak instrumen investasi yang ada P2P Lending sekarang ini sudah sangat populer, banyak orang yang sudah memperbincangkan jenis instrumen ini, kenapa? P2P Lending walaupun termasuk jenis intrumen yang tergolong baru tapi bisa mengimbangi bahkan bisa memberikan keuntungan yang lebih besar dari instrumen yang sudah ada sebelumnya. Dan untuk berbicara risiko dari intrumen ini bisa dikategorikan fariatif, sedang, menengah, dan tinggi, sesuai profil yang diinginkan para pendana.

Meski P2P Lending sangatlah menjanjikan, harus diterima fakta bahwa semua instrumen investasi punya risiko, termasuk juga P2P Lending tentunya. Jangankan investasi, tidur ditempat mewah ditemani boneka hello kitty yang imut juga masih punya risiko, seperti mimpi yang buruk, dikejar-kejar anaconda dan tersadar setelah jatuh dari tempat tidurnya.

Untuk itu jangan lagi terlalu pesimis untuk menjalani sesuatu yang sekiranya menanggung risiko, seharusnya jadilah seseorang yang berani menanggung risiko untuk sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Berani mengambil risiko adalah tantangan untuk mencapai kesuksesan. 

P2P Lending untuk saat ini akan sangat menjanjikan jika sebelum mengeksekusinya sudah memperlajari terkait jenis instrumen yang anda pilih. Setidaknya mempelajari terlebih dahulu seminimal tahu cara kerjanya, yang jelas kelebihan yang sudah ada diantaranya, persyaratan serba online, mudah, pengembalian keuntungan yang tinggi, banyak pilihan pendanaan, serta terdaftar dan berizin OJK. 

Dan cara paling efektif juga efisien untuk meminimalisir risiko P2P Lending adalah si pemberi dana untuk terus melakukan diversifikasi portofolio atau melakukan penyebaran dana keuangan ke berbagai produk pendanaan yang disediakan oleh platform tersebut.

Car lain untuk meminimalisir risiko juga bisa jangan melakukan pendanaan di salah-satu platform saja, melainkan dibanyak platform yang tersedia sesuai keinginan, dengan cara itu tingkat risiko akan semakin rendah, aman dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya pembayaran yang tidak lancar dan kemungkinan terburuknya terjadinya gagal bayar.

Untuk itu jangan menyalurkan aset/dana dalam satu produk, melainkan di beberapa produk yang disediakan. Mungkin tepat analogi "Jangan meletakan semua telur dalam 1 keranjang" Langkah ini memang sangat tepat untuk seseorang yang sudah bergelut didunia Investasi, menjadi seorang investor.

P2P Lending sudah sangat populer untuk kalangan investor walaupun jenis investasi ini masih tergolong sangat muda di Indonesia, di Indonesia sendiri fintech P2P Lending baru muncul sekitaran tahun 2016 - sekarang.

Di Indonesia sudah lumayan banyak, dari P2P Lending jenis pendanaan konvensional maupun syariah, adapula dalam satu platform tersebut disediakan pendanaan campuran yaitu konvensional dan syariah.

Didalam platform tersebut juga para lenders bisa memilih pendanaan jangka pendek maupun berjangka panjang, susuai keinginan lenders. Dibawah ini ada beberapa P2P Lending yang sudah terdaftar dan telah berizin OJK. 
Diantaranya ;
  • Amartha
  • Danamas
  • Investree
  • Koinwork
  • Akseleran
  • Modalku
  • Asetku
  • Alami Syaria
  • Ammana.id
  • Ethis
  • Mekar
  • Dll
Dengan banyaknya platform penyedia yang sudah ada, tentunya memudahkan bagi seseorang yang berminat untuk mencoba menjadi investor P2P Lending, dengan imbal hasil yang tinggi, keamanan terjamin. Tentunya dalam kurun waktu yang lumayan singkat 5-10 tahun keuangan akan berubah drastis dari apa yang sebelumnya tidak sempat dipertanyakan. P2P Lending juga intrumen yang sangat fleksibel yaitu instrumen yang bisa dijadikan investasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sesuai keinginan dan tujuan investasi anda.

Apakah menjadi seorang pendana P2P Lending harus seorang yang crazy rich? Sultan? Anak presiden? DPR? Gubernur? Tidak! Tidak! Tidak! Tiada benang merah yang mengharuskan mewajibkan itu, tapi management keuangan yang baik, untuk masa depan yang cerah, bermanfaat bagi dirinya dan juga orang yang lain.

Sebab dengan melakukan investasi dengan mendistribusikan keuangan keberbagai arah, akan menjadi poros perputaran ekonomi semakin meningkat, khususnya bagi para pemilik usaha mikro kecil menengah (UMKM) disuatu daerah.

Menjadi salah-satu pendana Pere to peer lending tidak harus dengan dana yang besar tapi yang terpenting dan sangat penting adalah aset/dana yang disalurkan adalah aset/dana yang "dingin", dana yang berstatus aman atau dalam arti kata dana yang menganggur, yaitu dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat.

Darimana bisa mendapatkan dana yang dingin? dari bagaimana seseorang bisa mengatur arus keuangannya dari hasil kerja mereka. Tanpa cara itu tidak ada status dana dingin, yang ada malahan uang "panas" mungkin dana dari hasil pinjaman, utang-piutang, & lainnya. Jika tidak dengan cara tersebut maka yang akan didapatkan bukanlah keuntungan melainkan sesuatu yang merugikan berjangka panjang banget, banget & banget.

Jika itu tetap dilakukan mungkin 1-5 Tahun, tidak berfikir untuk terjun kejurang akan masih terdengar baik. Akan lebih baik pintar menjadi seorang investor, melakukan riset dan segala kemungkinan yang mungkin bisa saja terjadi di kemudian hari. 

Seberapa dana yang dikeluarkan untuk menjadi lenders peer to peer lending? Rp.100.000 (Seratus ribu rupiah), sudah bisa menjadi bagian dari banyaknya pendana (lenders). Setiap platform mematok minimal dana yang harus disalurkan, ada beragam patokan dari setiap fintech P2P Lending, tapi sejauh ini nominal terkecil untuk menjadi pendana adalah seratus ribu rupiah, adapula yang mematok dengan Rp. 500.000, 1.000.000 dan lain sebagainya.

Bagaimana apa bisa mulai esok? Iya mulai esok pagi-pagi sekali, kamu akan berubah menjadikan diri anda menjadi bagian dari banyak orang yang disebutnya "keren" seorang investor?! 

Baca juga :

Posting Komentar