Translate

Simak Yuk! Kelebihan dan Kekurangan Investasi P2P Lending

Simak Yuk! Kelebihan dan Kekurangan Investasi P2P Lending

Nirwana Tunggal
- Sudahkah Anda mendengar terkait investasi P2P lending? Bagi Anda yang belum, jenis investasi ini sangat populer hingga saat ini karena dikenal lebih mudah dan cepat untuk cara kerjanya.

Meski demikian ada beberapa kelebihan dan kekurangan investasi P2P lending ini. Namun sebelum itu, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu mulai dari pengertian, cara kerja dan hal penting lainnya yang perlu Anda pahami. 

Pengertian P2P Lending?

P2P lending atau Peer to Peer adalah platform yang mempertemukan kreditur dan debitur. Dalam hal ini kreditur berposisi sebagai pemberi pinjaman dan debitur adalah orang yang meminjam dana. 

Bagi mereka yang meminjam nantinya akan dikenakan bunga dari sejumlah uang yang dipinjam. Karena ada bunganya maka Anda bisa menanamkan modal di platform ini dalam waktu tertentu.
 
Dari sistemnya, platform ini konsepnya hampir sama dengan berbagai jenis marketplace online. Karena aplikasi ini hanya sebagai wadah untuk mempertemukan peminjam dan lenders (pemberi pinjaman).

Mengingat prosesnya yang tergolong cepat maka platform ini bisa dijadikan alternatif terbaik ketika akan mengajukan pinjaman. Sebab sistem di platform ini tidaklah serumit lembaga keuangan lain seperti bank, koperasi, dan yang lainnya. 

Cara Kerja P2P Lending

Untuk cara kerja ini dibagi menjadi dua bagian yaitu peminjam dan investor dan berikut penjelasan lengkapnya:

  • Peminjam

Untuk cara kerja bagi peminjam bisa dengan mendaftar terlebih dahulu di platform tersebut. Setelah itu Anda tinggal mengunggah saja berbagai dokumen yang dibutuhkan untuk proses pengajuan secara online. 

Salah satu dokumen yang diunggah seperti laporan keuangan usaha dalam waktu tertentu. Selain itu, Anda akan diminta kejelaskan terkait tujuan dari proses pinjaman tersebut.
 
Dalam prosesnya, setiap permohonan Anda tidak selalu diterima oleh beberapa faktor yang ada. Jika ada proposal yang ditolak maka Anda harus memperbaiki berbagai hal mulai dari laporan keuangan hingga hal terkait lainnya. 

Begitu juga ketika Anda diterima maka suku bunga untuk peminjam akan diterapkan dan sebagai infomasi bahwa bunga yang dikenakan nantinya berberbeda-beda setiap borrowers (peminjam). Dan setelah semua dokumen terpenuhi, selanjutnya akan dimasukkan ke marketplace untuk dilihat oleh orang yang meminjamkan dana (investor)/lenders.

  • Investor

Jika Anda berposisi sebagai investor (lenders) nantinya akan diberikan akses untuk melihat orang-orang yang mengajukan pinjaman. Semua itu bisa dilihat pada dashboard yang telah disediakan di platform ini. 

Di dalamnya Anda bisa melihat riwayat keuangan, pendapatan serta tujuan dari si peminjam. Jika Anda tertarik untuk berinvestasi bisa langsung melakukan deposit sesuai dengan ketentuan yang ada.
 
Setelah itu dana yang Anda miliki akan dipinjam oleh si peminjam untuk digunakan sesuai tujuan yang tertulis. Sebagai imbalannya Anda akan mendapatkan bunga dari setiap orang yang meminjam. Untuk bunga tergantung besaran suku bunga yang ada.

Keuntungan atau Kelebihan P2P Lending

Dengan menggunakan P2P lending, Anda akan mendapatkan berbagai keuntungan, diantaranya:

  1. Return Tinggi

Saat Anda berinvestasi di P2P lending dengan memberikan pinjaman, Anda akan mendapatkan return yang cukup tinggi. Kabarnya, return yang akan diterima pemberi pinjaman berkisar 14-21% per tahun.

Jadi ketika Anda berinvestasi sebesar 10 juta saja dalam sebulan akan mendapatkan bunga mulai dari 1,4 juta hingga 2,1 juta per tahunnya. Ini tentu akan menjadi keuntungan tersendiri karena jika hanya disimpan di bank uang tersebut tidak akan bertambah sebanyak itu.

  1. Tenornya Pendek

P2P lending dikenal sebagai investasi dengan tenor yang relatif singkat. Sehingga ladang ini bisa menjadi alternatif bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan jangka pendek.

Untuk pilihan tenor mulai dari 1 bulan hingga maksimal 12 bulan. Dengan durasi waktu tersebut tentunya cukup cepat dan nantinya pokok plus bunga bisa langsung cair.

  1. Membantu UMKM

Hadirnya P2P lending membawa angin segar bagi UMKM yang kesulitan mendapatkan pinjaman. Namun dengan adanya platform ini mereka bisa mendapatkan pinjaman tanpa menggunakan agunan. 

Dengan demikian uang yang Anda investasikan secara tidak langsung akan membantu UMKM terus berkembang di Indonesia. Apalagi tenornya tinggal pilih dan bisa disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan.

Kerugian atau Kekurangan P2P Lending

Dibalik kelebihan pada investasi ini ternyata ada beberapa kekurangan di beberapa sisinya seperti:

  1. Penipuan

Dengan maraknya investasi bodong tentu harus membuat Anda berhati-hati saat menggunakan platform ini. Sebab tidak sedikit dari beberapa platform yang tujuan utamanya untuk menipu calon nasabahnya.

Maka dari itu dalam memilih platform harus lebih selektif dan pastikan sudah terpercaya. Selain itu, Anda harus memastikan jika platform yang dipilih sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

  1. Dana tidak Bisa Langsung Ditarik

Dalam berinvestasi di platform ini, Anda tidak bisa menarik dana sewaktu-waktu ketika dibutuhkan. Dikatakan demikian karena P2P lending tergolong jenis investasi yang tidak liquid.

Untuk mencairkan seluruh dana, Anda harus menunggu hingga tenor yang dipilih peminjam berakhir. Jika sudah seperti itu, maka Anda dapat menarik semua dana tersebut.

  1. Peminjam Gagal Membayar

Risiko terburuk dalam investasi ini adalah ketika peminjam terlambat atau bahkan gagal membayar cicilan. Ini bisa terjadi ketika Anda memilih peminjam yang salah.

Untuk itu sebelum memilih pastikan melihat latar belakang dan semua laporan keuangan si peminjam. Selain itu, Anda juga harus melakukan diversifikasi sebagai bentuk antisipasi ketika terjadi kerugian di kemudian hari. 

Tips Berinvestasi di P2P Lending yang Nyaman dan Aman

Dalam berinvestasi di P2P lending ini harus dilakukan dengan tips-tips tertentu dan berikut ulasannya:

  1. Platform Harus Terdaftar di OJK

Jika Anda tertarik di usaha ini maka pastikan platform yang dipilih sudah berizin dan terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Dengan cara seperti ini maka perusahaan tersebut akan mendapatkan pengawasan yang super ketat. 

Oleh karena itu perusahaan tersebut kemungkinan untuk menipu sangatlah kecil. Jika sudah demikian maka dana yang Anda investasikan akan aman dan nantinya bisa mendapatkan return yang cukup tinggi. 

  1. Sesuaikan dengan Tujuan dan Kebutuhan

Ketika Anda memilih instrumen ini maka tentukan terlebih dahulu tujuan atau target keuangan yang akan diraih. Hal ini perlu dilakukan karena uang yang ada tidak bisa ditarik sebelum tenornya berakhir. 

Jika tujuan Anda adalah membutuhkan dana pensiun atau membeli rumah dalam waktu 2 tahun ke depan, maka ini bisa menjadi pilihan. Dengan demikian, dana tetap fokus pada kebutuhan tersebut dan sekaligus berperan sebagai simpanan yang dapat ditarik pada saat yang tepat.

  1. Perhatikan Ulasan dan Ratingnya

Dalam berinvestasi jangan hanya terpaku pada terdaftar di OJK tetapi harus dilihat secara keseluruhan. Anda harus memastikan jika platform tersebut punya rekam jejak yang positif dari para pelanggannya. 

Terutama amati bagaimana layanan ini menangani investor dan peminjam di platform. Terutama hal-hal terkait seperti nilai TKB 90 hari, pengaduan atau masalah keuangan yang diajukan.

Proses seperti ini akan sangat penting agar Anda tidak mengalami kerugian berinvestasi di bidang tersebut. Dikatakan demikian karena tidak sedikit dari mereka yang melakukan pencucian uang, penipuan atau bahkan lari dari tanggung jawab.

  1. Mencari Informasi Terkait Cara Berinvestasinya

Setelah semuanya sudah tepat dilanjutkan Anda pahami dulu terkait bagaimana cara berinvestasinya. Untuk mencari tahu informasi itu, Anda bisa mengakses lewat Google atau Youtube agar lebih jelas. 

Dalam mencari informasi ini, pelajari juga terkait layanan dan cara kerja dari platform P2P lending yang Anda pilih. Hal ini dilakukan karena setiap platform memiliki layanan dan cara berinvestasi yang berbeda. 

Tidak lupa pahami juga terkait cara memberikan pendanaan yang tepat serta berbagai analisisnya. Jika sudah benar maka Anda bisa langsung berinvestasi dengan modal yang terjangkau terlebih dahulu. 

Contoh Platform P2P Lending yang Terdaftar di OJK

Bagi Anda yang malas untuk mencari tahu terkait platform yang terdaftar di OJK bisa juga melihat beberapa daftar berikut ini:

  1. Danamas

Platform satu ini termasuk fintech yang pertama kali mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Sesuai keterangan di situsnya, platform ini sudah memiliki 335 ribu pemodal. 

Selain itu, Anda juga bisa membuka rekening bank Sinarmas tanpa harus datang langsung ke kantor cabang. Fitur lain yang ada di Danamas adalah banyak sekali diskon yang menarik di berbagai merchant di Indonesia. 

Berbagai keuntungan bisa Anda miliki seperti seluruh dana yang didepositkan sudah tercover asuransi sebanyak 99 persen. Selain itu, Anda juga bisa menentukan sendiri return yang akan didapatkan nantinya. 

  1. Investree

Investree dikenal sebagai platform P2P lending yang sudah dikenal sejak tahun 2015. Sehingga para debitur atau kreditur akan mendapatkan banyak kemudahan dan keuntungan.

Untuk kreditur sendiri, salah satu keuntungannya adalah mendapatkan bunga hingga 20% per tahun. Selain itu, prosesnya bisa dilakukan secara online dan lebih terukur.

Sedangkan untuk debitur sendiri akan mendapatkan keuntungan berupa biaya lebih terjangkau mulai dari 0,9% per bulan. Keuntungan lainnya adalah proses cepat dan tanpa menggunakan agunan. 

  1. Amartha

Nama platform lain yang bisa dipilih baik oleh kreditur atau debitur adalah Amartha. Sesuai keterangan di situsnya, jumlah dana yang sudah tersalurkan mencapai 9,2 triliun rupiah.

Fokus utama dari platform ini adalah pengembangan UMKM khususnya di daerah pelosok. Hingga saat ini, platform ini sudah berhasil memberdayakan 35 ribu UMKM di setiap desa di Indonesia. 

Pada situs resminya juga ada kalkulator digital untuk menghitung besarnya cicilan jika mendapatkan modal sekian juta. Menariknya lagi, platform ini memberikan bunga flat sebesar 15% per tahunnya.

  1. Alami Syaria

Alami Syaria didirikan tahun 2018 dan telah berizin dan terdaftar di OJK. Alami Syaria memberikan kemudahan akses dimana bisa dilakukan dari web atau aplikasi smartphone. Platform P2P lending ini tak jauh berbeda dengan sebelumnya hanya saja menggunakan sistem syariah.

Hal itu dilakukan sejalan dengan visinya yaitu "Revolusi Industri Keuangan Syariah dengan Teknologi". ALAMI telah menyalurkan pembiayaan lebih dari 1 triliun dengan tingkat keberhasilan 100% (TKB90). Dilihat dari nilai TKB yang begitu sempurna, tentunya platform ini dapat Anda andalkan.

Untuk kemudahan bertransaksi, Alami Syaria telah bekerjasama dengan salah-satu Bank Nasional Indonesia (BNI).

  1. Mekar

Salah satu platform yang mampu meraih penghargaan The Best P2P Platform di Indonesia adalah Mekar. Sejauh ini, Mekar mampu menjaga konsistensi dan telah mendanai lebih dari 48.000 peminjam.

Proses pendanaan ini tersebar di 112 kota dan kabupaten di 13 provinsi di Indonesia. Kepopuleran P2P lending Mekar karena bunga yang ditawarkannya relatif rendah, sekitar 0,2 persen.

Jadi kelebihan dan kekurangan investasi P2P lending cukup beragam. Untuk kelebihannya return yang diberikan tinggi, membantu UMKM. Sedangkan dari sisi kekurangan, dana yang Anda miliki tidak bisa langsung ditarik sewaktu-waktu.

Untuk itu Anda harus cermat dalam memilih platform yang akan digunakan untuk investasi P2P lending ini. Anda bisa mencari banyak informasi terkait platform yang berizin dan telah terdaftar di OJK. Perlu diulangi kembali bagian menariknya adalah! ketika Anda berinvestasi dengan P2P lending return yang diberikan lebih tinggi dari bank-bank konvensional.

* Salam Sahabat Nirwana Tunggal

Baca Juga:

Posting Komentar