Translate

Pentingnya Investasi Intelektual di Era Milenial

Pentingnya Investasi Intelektual di Era Milenial
 
Nirwana Tunggal - Pada era milenial ini, teknologi sudah sangat berkembang pesat. Semuanya sudah beralih kepada digitalisasi dan automisasi. Semakin banyak tenaga kerja yang digantikan oleh sistem.

Maka, sekarang adalah waktunya untuk menanam modal dengan berinvestasi. Investasi menurut KBBI adalah suatu usaha penanaman modal yang biasanya berupa uang dengan tujuan memperoleh keuntungan di kemudian hari.

Banyak jenis investasi yang bisa dilakukan. Namun dari semua investasi yang ada, terdapat investasi yang sangat penting untuk lebih didahulukan. Apa itu? Yaitu investasi yang menitik fokuskan pada pengembangan diri dalam keahlian tertentu atau sering dikenal dengan nama investasi intelektual.

Apa Itu Investasi Intelektual?

Investasi intelektual juga seringkali disebut dengan istilah investasi leher ke atas. Seperti yang kita ketahui, bahwa bagian leher ke atas terdapat otak. Nah, makna dari investasi leher ke atas adalah berinvestasi untuk memperkaya ilmu dan wawasan.

Dengan wawasan yang luas, kita akan memiliki rasa percaya diri dalam menjalankan setiap kegiatan.

Kenapa Harus Investasi Intelektual?

Sebelumnya, coba simak cerita berikut ini.

Ada dua orang pria kepala keluarga yang bersahabat baik. Bapak A sangat senang meluangkan waktunya untuk melakukan trading saham. Menurutnya, ia akan untung dengan menanam modalnya di sana.

Sedangkan Bapak B, sangat senang meluangkan waktu bersama keluarga dengan membaca buku. Bapak B senang membaca buku tentang ilmu bisnis, investasi, dan buku ilmu lainnya. Dalam sehari ia akan meluangkan waktu selama dua jam untuk membaca buku.
 
Bapak A sebagai sahabat dekat sangat penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Bapak B yang tidak mengikutinya untuk berinvestasi saham. Bapak A pun bertanya alasannya kepada Bapak B.

Jawaban dari Bapak B pun membuat Bapak A heran, ia berkata bahwa meluangkan waktu dengan membaca buku juga termasuk dengan investasi.

Barulah ketika tahun demi tahun berganti, hasilnya terasa. Bapak A sering mengalami untung dan rugi. Namun, Bapak B tidak mengalami demikian. Justru ia sudah memulai bisnis yang baru sebentar dijalankan sudah mendapat income luar biasa.
 
Dari sekelumit cerita ditas mungkin sudah terbayang, betapa pentingnya investasi intelektual atau biasa disebut dengan investasi leher ke atas ini.
 
Dengan investasi leher ke atas, kita akan menanam modal dengan membeli buku untuk asupan otak. Uang jika digunakan langsung untuk investasi saham tanpa ilmu, akan habis begitu saja. Namun, ilmu yang kita tanam dalam otak tidak akan pernah ada habisnya. Malah, semakin banyak informasi masuk, semakin luas juga wawasan kita.

Dengan ilmu-ilmu yang sudah didapat dari membacanya, dipelajari, dan diterapkan, kita akan mudah menentukan keputusan-keputusan. Seperti saat memutuskan memulai bisnis. Dengan adanya ilmu bisnis yang sudah tertanam dalam otak, kita akan mudah menggunakan strategi yang dapat meminimalisir terjadinya kerugian.

Coba pikirkan apa yang akan terjadi kalau tidak punya ilmu, tapi nekat memulai bisnis? Bisa terjadi kerugian karena salah menentukan keputusan bisnis. Jadi, masihkah berpikir bahwa investasi intelektual / leher ke atas ini tidak penting?

Jenis Investasi Intelektual

Ada tiga jenis investasi intelektual yang dapat dilakukan secara bersamaan.

  1. Investasi Keterampilan

Investasi jenis ini sudah banyak kita temui. Yaitu, kita meluangkan waktu untuk mengasah keterampilan secara konsisten dan mendalam. Contoh keterampilan yang dapat membantu kita di kemudian hari adalah mengembangkan keterampilan berbisnis, marketing, desain, menulis, dan berkomunikasi.

Kita bisa mulai dari mencari tahu keterampilan apa yang ingin diasah secara mendalam. Lalu, mulailah menerapkan semua ilmu tersebut dalam kegiatan sehari-hari. Jangan malu untuk menunjukkan keterampilan yang dimiliki, karena dapat membuka pintu peluang mendapat keuntungan.

  1. Investasi Spiritual

Pikiran yang sehat berawal dari hati yang sehat. Jaga selalu kesehatan psikologi kita agar pikiran tetap positif. Contoh investasi spiritual adalah menyimak kajian religi, berolahraga, meditasi, dan yoga.

  1. Investasi Sosial

Pernah tidak bermain permainan The Sims? Di permainan tersebut ada kondisi di mana avatar kita akan lemas karena tidak berkomunikasi dengan avatar lain. Begitu juga dengan kita sebagai makhluk sosial.

Investasi ini bertujuan untuk memperluas jaringan relasi kita. Dengan begitu besar peluang terjadinya transaksi atau saling bertukar manfaat.
 
Setelah jenis investasi diketahui, maka kita perlu mengetahui cara apa saja yang bisa dilakukan untuk investasi intelektual ini.

Cara Berinvestasi Intelektual

Dalam berinvestasi intelektual, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, baik secara gratis maupun berbayar.

  1. Membaca Buku

Buku merupakan jendela dunia. Itulah yang selalu digemakan untuk menyadarkan bahwa dengan membaca buku, kita dapat menggenggam dunia. Terdapat banyak bidang keilmuan yang tertuang dalam bentuk buku.

Investasi dengan buku tidak melulu mengharuskan kita mengoleksi banyak buku. Kita dapat membaca buku dari perpustakaan atau sekadar meminjam dari kawan dan sanak saudara.

  1. Mengikuti Seminar

Banyak seminar yang diisi oleh para ahli yang dengan berlapang hati membagikan kisah suksesnya di berbagai bidang. Ada seminar parenting, bisnis, public speaking, dan lainnya. Kita tinggal mencari seminar apa yang ingin diikuti dan mendaftar.

Seminar ada yang dilakukan secara online ada juga yang offline. Jadi, kita tidak akan ada alasan terpaut waktu dan jarak untuk meluangkan waktu dan mengosongkan wadah untuk menuntut ilmu.
 
Seminar juga ada yang diadakan berbayar ada pula yang gratis. Sesuaikan saja dengan budget yang dimiliki. Tentunya, ilmu berbayar akan lebih eksklusif dan memuaskan otak kita.
  1. Berkomunitas

Jangan sampai menyepelekan yang namanya kegiatan bersosialisasi. Dengan memperbanyak mengikuti komunitas, kita akan bertemu dengan banyak orang dengan kisah perjalanan sukses yang berbeda pula. Sehingga kita dapat mengikuti jejak-jejak dari orang-orang yang lebih dulu sukses.

Ingat pepatah yang mengatakan berdekatan dengan tukang sate akan terpapar bau asapnya, dan berdekatan dengan tukang parfum akan terpapar wanginya? Begitulah yang perlu kita lakukan.
 
Menyaring orang di sekitar kita agar lebih banyak bergaul dan berinteraksi dengan orang-orang sukses. Hal tersebut diharapkan agar kita dapat tertular dengan kesuksesannya.

Kesimpulan

Itulah, ulasan tentang pentingnya investasi intelektual di era milenial. Kita diharuskan untuk selalu meng-upgrade diri dengan konsisten mempelajari hal-hal baru, mencoba sesuatu yang lain dan memberanikan diri menunjukkan warna berbeda pada dunia.

* Salam Sahabat Nirwana Tunggal

Baca Juga:

Posting Komentar