Translate

Mengenal Jenis-jenis Saham Berdasarkan Kategorinya

Mengenal Jenis-jenis Saham Berdasarkan Kategorinya

Nirwana Tunggal - Investasi saham tidak selalu bermodal besar. Ada berbagai jenis saham yang bisa pemula coba untuk memperoleh profit atau sekadar belajar investasi. Nah, untuk mencegah Anda terhindar dari kerugian, mari kenali jenis-jenis saham terlebih dulu.

Apa itu Saham?

Saham merupakan dokumen berharga yang diterbitkan sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan dengan menginvestasikan sejumlah dana. Saat Anda membeli saham, berarti Anda sudah menjadi bagian pemilik dari perusahaan tersebut.
 
Sebagai pemilik saham, maka Anda memiliki hak atas aset perusahaan. Jadi, saat perusahaan tersebut memperoleh keuntungan, Anda pun juga berpotensi mendapatkan persentase dividen sesuai jumlah kepemilikan saham.
 
Biasanya, perusahaan yang sehat memiliki nilai jual saham yang tinggi karena akan memberikan keuntungan yang lebih besar. Tak heran, saham termasuk jenis investasi yang banyak orang lirik, walaupun risiko investasi saham juga tergolong tinggi.

Macam-macam saham di Indonesia ada banyak berdasarkan kategori hak klaim aset, kinerja saham, hingga cara pengalihan saham. Nah, untuk membantu Anda memperoleh jenis saham paling cocok, sangat penting untuk memahami jenis-jenis saham.

Baca Juga:

Jenis-jenis Saham Menurut Para Ahli

Ada berbagai jenis-jenis saham berdasarkan kategorinya. Mulai dari kepemilikan (klaim), cara pengalihan, hingga kinerja perdagangan. Nah, untuk lebih jelasnya, mari simak penjabaran masing-masing jenis saham di bawah ini.

  1. Jenis Saham Berdasarkan Kepemilikan (Klaim)

Berdasarkan kepemilikan atau hak klaim aset perusahaan, jenis-jenis saham dibedakan menjadi dua, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Berikut penjelasan keduanya.

  1. Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa (common stock) merupakan jenis saham yang paling umum. Saat Anda berinvestasi saham biasa, maka akan memiliki bagian dalam perolehan keuntungan perusahaan dan hak untuk memilih (voting) dalam RUPS.

Adapun dividen tersebut dibagikan kepada pemilik saham secara teratur dengan besaran yang bervariasi dan tidak dijamin. Selain hak klaim, pemegang saham biasa juga berpotensi menanggung kerugian perusahaan. Contoh saham biasa yaitu saham waran.
 
Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, pemegang saham biasa akan memperoleh prioritas paling akhir dalam pembagian keuntungan perusahaan. Bahkan, pemegang saham juga akan menanggung kerugian dengan jumlah sesuai besaran dana yang diinvestasikan.
  1. Saham Preferen (Preferred Stock)

Jenis saham berdasarkan klaim berikutnya yaitu saham preferen (preferred stock). Saham preferen sering dibandingkan dengan obligasi. Bahkan, ada yang mengatakan saham ini gabungan antara saham biasa dan obligasi. 

Investor saham preferen akan mendapatkan perlakuan yang istimewa daripada investor saham biasa, yaitu pembayaran dividen tetap sebelum pemegang saham biasa, termasuk dalam kasus kebangkrutan (likuidasi).

Selain itu, pemegang saham preferen memiliki hak tebus yang bisa ditukar dengan saham biasa. Di BEI (Bursa Efek Indonesia), saham preferen memiliki kode 4 huruf dan terkadang ada tambahan “P”. Misalnya, WSBP, MYOR-P, ASII, dan sebagainya.

Harga saham preferen pun kurang volatil daripada harga saham biasa. Artinya, saham preferen cenderung tidak kehilangan nilai, namun juga cenderung tidak mendapatkan nilai. Secara umum, jenis saham ini sangat cocok bagi investor yang memprioritas pendapatan daripada pertumbuhan jangka panjang.

  1. Jenis Saham Berdasarkan Pengalihan

Kategori jenis-jenis saham berikutnya berdasarkan pengalihan yang dibedakan menjadi dua yaitu saham atas unjuk (bearer share) dan saham atas nama (registered share). Berikut penjelasan masing-masing jenis saham tersebut.

  1. Saham atas Unjuk (Bearer Share)

Jenis saham berdasarkan pengalihan pertama yaitu saham atas unjuk (bearer share). Saham ini sepenuhnya dimiliki oleh orang atau badan yang memegang sertifikat saham fisik. Jadi, bisa juga dikatakan sebagai saham pembawa.

Artinya, kepemilikan saham ini tidak tertulis dalam lembar kertas untuk mempermudah dipindahtangankan. Biasanya, perusahaan akan membagikan dividen kepada pemegang saham pembawa saat kupon fisik ditunjukkan pada perusahaan.
 
Saham ini tidak terdaftar pada otoritas mana pun. Pemindahan kepemilikan saham pun tidak melalui badan hukum karena hanya melibatkan penyerahan dokumen fisik.
  1. Saham atas Nama (Registered Share)

Jenis saham berdasarkan pengalihan kedua yaitu saham atas nama (registered share). Kebalikan dari saham atas unjuk, saham atas nama merupakan kepemilikan saham yang terbukti melalui nama yang tertulis di surat berharga.

Oleh karena itu, pengalihan saham ini harus melalui prosedur hukum. Seorang pemegang saham akan terdaftar dan tercatat nama dan alamat mereka di daftar perusahaan. Saham ini selain disebut registered share juga dikenal dengan saham registered stock.

  1. Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan

Jenis-jenis saham yang terakhir dibedakan berdasarkan kinerja perdagangan. Ada lima pengelompokkan jenis saham pada kategori ini antara lain blue chip stocks, income stocks, growth stocks, speculative stocks, dan countercyclical stocks.

  1. Blue Chip Stocks

Saham blue chip merupakan jenis saham yang paling populer dikalangan para investor. Saham ini dikeluarkan oleh perusahaan besar yang memiliki reputasi baik. Biasanya, perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar, mapan, sehat secara finansial, telah beroperasi bertahun-tahun, serta sering membayar dividen kepada investor.

Tak heran, saham blue chip memiliki kapitalisasi pasar dalam miliaran dan umumnya menjadi pemimpin pasar atau berada diantara tiga perusahaan teratas di sektornya. Contoh saham blue chip terbaru (Juli 2022) yaitu saham Adaro Energy, Alfamart, BCA, Aneka Tambang, dan Astra International.

  1. Income Stocks

Selanjutnya, ada saham income atau pendapatan. Sesuai namanya, jenis saham ini menawarkan pendapatan tetap dan teratur, umumnya berbentuk dividen, dan selama periode waktu tertentu dengan eksposur risiko rendah.

Saham pendapatan yang ideal memiliki volatilitas yang rendah. Berbeda dengan saham pertumbuhan yang memiliki volatilitas dan risiko lebih tinggi terkait dengan kinerjanya. Income stocks merupakan jenis saham untuk pemula maupun investor dengan profil risiko konservatif.

  1. Growth Stocks

Ketiga, ada jenis growth stocks atau saham pertumbuhan yang menawarkan tingkat pertumbuhan lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan rata-rata di pasaran. Alhasil, growth stocks berpotensi menghasilkan pendapatan lebih cepat.

Meski demikian, saham ini memiliki volatilitas dan risiko lebih tinggi. Contoh growth stock yaitu saham Sido Muncul yang baru IPO tahun 2013 serta saham Amazon dan Facebook di Amerika.

  1. Speculative Stocks

Keempat, ada jenis saham spekulatif yang berarti saham berisiko lebih tinggi dan lebih agresif dengan prospek yang tidak pasti. Saham ini mungkin menawarkan pengembalian yang signifikan pada investor, namun juga setara dengan tingkat profil risikonya. 

  1. Countercyclical Stocks

Terakhir, ada jenis saham countercyclical. Jenis saham ini memiliki harga yang cenderung bergerak berlawanan dengan siklus bisnis secara keseluruhan. Apabila pasar sedang tren ke atas, maka saham countercyclical akan tren turun. Begitupun sebaliknya.

Contoh saham ini yaitu saham dari sektor bisnis yang memproduksi barang non kebutuhan sehari-hari, seperti saham otomotif, properti, perhotelan, hingga maskapai penerbangan.

Itulah jenis-jenis saham berdasarkan tiga kategori, yaitu klaim, peralihan, dan kinerja perdagangan. Meskipun ada banyak jenis saham, Anda harus benar-benar teliti dalam memilih saham yang sesuai dengan profil risiko yang Anda miliki.

* Salam Sahabat Nirwana Tunggal

Baca Juga:

Posting Komentar