Nirwana Tunggal - Investasi properti merupakan salah satu jenis properti jangka panjang yang menjanjikan keuntungan besar. Pasalnya, setiap tahun, harga properti selalu naik. Nah, bagi Anda yang tertarik berinvestasi, maka bisa mulai investasi ini sejak dini.
Sebelum berinvestasi, pastikan Anda paham betul tentang apa itu investasi properti, keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh, contoh, dan tips biar mendapatkan keuntungan besar. Semuanya akan dibahas tuntas bersama Nirwana Tunggal dalam artikel ini. Ayo Simak!
Apa itu Investasi Properti?
Investasi properti merupakan salah satu bentuk investasi yang berkaitan dengan pembelian, kepemilikan, penyewaan, pengelolaan, serta penjualan real estate untuk memperoleh keuntungan atau profit.
Ditinjau dari jangka waktu investasinya, investasi properti termasuk investasi jangka panjang untuk mendapatkan untung banyak. Namun, investasi ini juga bisa menjadi investasi jangka pendek sesuai kebutuhan investor.
Keuntungan Investasi Properti
Setiap investasi, pasti memiliki keuntungan dan risiko kerugian, termasuk investasi properti. Nah, bagi Anda yang sedang mempertimbangkan investasi ini, berikut adalah sejumlah keuntungan yang akan Anda peroleh dengan berinvestasi properti:
Sebagai Passive Income
Berinvestasi properti merupakan cara paling tepat bagi Anda untuk memperoleh passive income (pendapatan tambahan). Passive income ini akan otomatis masuk ke rekening Anda hanya dengan duduk manis saja.
Keuntungan dari investasi ini akan masuk ke dalam passive income, berupa uang sewa, dividen, bunga, hingga royalti dari hasil investasi. Bagi Anda yang sedang mempersiapkan masa pensiun, maka bisa mulai investasi ini dari sekarang.
Harga Cenderung Naik Terus
Keuntungan berinvestasi properti berikutnya yaitu rendahnya risiko kerugian. Hal ini karena pasar properti dinilai tidak terlalu fluktuatif, seperti halnya pasar saham. Terbukti dengan adanya kenaikan harga properti rata-rata 10-20% per tahun. Kalaupun turun, pembalikan untung dari investasi ini terbilang cepat.
Tidak Tergerus Inflasi
Mengingat harga properti yang cenderung naik terus sekitar 10-20% per tahun, maka investasi ini jauh melampaui angka inflasi. Ya, inflasi di Indonesia berada di angka 3-5% per tahun. Jadi, investasi ini tidak akan tergerus oleh inflasi.
Investor sebagai Penentu Harga
Sebagai pemilik properti atau investor, Anda bebas memasang harga atau tarif harga saat menjual atau menyewa properti. Artinya, investor adalah penentu keuntungan yang akan diperoleh.
Namun, tetap saja, harga properti bersaing. Semakin banyak pilihan properti yang bisa konsumen pilih, maka harga yang ditawarkan juga harus sesuai dengan kondisi dan fasilitas dari properti tersebut.
Tidak Perlu Memantau Setiap Hari
Berbeda dengan investasi saham dan reksadana yang perlu dipantau setiap hari, maka investasi properti tidak demikian. Bahkan, Anda bisa membeli properti, lalu menjual atau menyewakannya begitu saja dan pasti mendapatkan keuntungan.
Tanpa perlu pemantauan setiap hari, aset Anda tidak akan hilang. Lebih enak lagi, apabila Anda menyewakan properti tersebut, maka pihak penyewa pasti akan merawatnya. Meski demikian, tetap perlu ada pengontrolan berkala, seperti tahunan untuk memastikan properti Anda dalam keadaan baik-baik saja.
Bisa Sebagai Agunan (Jaminan)
Terakhir, properti yang Anda miliki bisa menjadi jaminan atau agunan untuk pinjaman di bank. Jadi, selain bisa memperoleh keuntungan, Anda bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan lainnya.
Kerugian Berinvestasi Properti
Sudah sewajarnya, setiap investasi memiliki risiko kerugian. Nah, dalam berinvestasi properti, risiko kerugian atau kekurangannya adalah sebagai berikut:
Butuh Modal Besar
Investasi properti konvensional atau offline merupakan jenis investasi padat modal. Artinya, untuk memulai investasi ini, membutuhkan modal yang cukup besar. Coba saja bayangkan, harga properti saat ini beragam, mulai dari ratusan hingga miliaran, bahkan triliunan rupiah. Apakah Anda sanggup untuk membelinya?
Membutuhkan Proteksi
Berinvestasi properti memang tidak perlu memantau setiap hari. Selain membutuhkan biaya perawatan tahunan, investasi ini juga membutuhkan proteksi. Pasalnya, investasi properti cukup rawan apabila terjadi bencana, seperti risiko banjir, kebakaran, gempa bumi, dan risiko lainnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengcover risiko tersebut dengan membeli produk asuransi properti. Artinya, Anda harus merogoh kocek lagi untuk membayar premi setiap bulan guna memperoleh manfaat dari asuransi properti.
Sulit Menjual Cepat
Kekurangan berinvestasi properti berikutnya yaitu sulit menjual cepat. Pasalnya, investasi ini termasuk jenis investasi tidak likuid atau tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu. Untuk menjual atau menggadaikannya, membutuhkan waktu yang cukup lama.
Berbeda dengan saham maupun reksadana yang bisa dijual kapan saja. Belum lagi jika lokasi kepemilikan properti tersebut tidak strategis, maka akan sangat sulit untuk menjualnya lagi karena sepi peminat. Paling cepat bisa laku berbulan-bulan sampai tahunan.
Cara Berinvestasi Properti
Sebelum membahas investasi properti contohnya, Anda perlu mengetahui tiga cara berinvestasi properti berikut ini:
Investasi Properti Online
Cara berinvestasi properti yang pertama yaitu investasi properti online. Artinya, Anda tidak perlu membeli barang properti dengan uang segepok. Kendati demikian, Anda harus membelinya melalui platform atau aplikasi investasi properti OJK. Berikut ini adalah tiga cara untuk berinvestasi properti secara online:
- Property equity crowdfunding
Berinvestasi properti online merupakan salah satu cara investasi properti untuk anak muda karena tidak membutuhkan modal besar. Contohnya, property equity crowdfunding. Cara ini merupakan investasi properti patungan bersama investor lain di platform atau aplikasi tertentu.
Misalnya, Anda tertarik berinvestasi membeli rumah seharga Rp 1 miliar. Nah, Anda bisa ikut tanam modal sebesar 1% atau seharga Rp 10 juta saja. Lalu, sisa investasi lainnya akan datang dari investor lain. Murah, bukan?
- Investasi properti P2P lending
Investasi properti modal kecil online lainnya yaitu P2P lending. Bagi pemula yang masih memiliki modal kecil, bisa mulai melakukan investasi pendanaan atau investasi P2P lending di sebuah aplikasi atau platform.
- Membeli saham emiten properti
Cara berinvestasi properti online berikutnya yaitu dengan membeli saham emiten properti. Investasi saham di sektor properti saat ini, bisa Anda lakukan daring melalui aplikasi trading saham online milik perusahaan sekuritas.
Di sini, Anda bisa mulai berinvestasi dengan modal kecil, mulai dari Rp 100 ribu. Tidak hanya membeli saham, Anda juga bisa menjual saham dan melakukan analisis melalui fitur grafik saham yang tersedia.
Investasi Properti Sistem Sewa
Selain investasi properti online, Anda juga bisa berinvestasi properti sistem sewa. Cara ini paling populer untuk menambah penghasilan. Anda bisa membeli properti, seperti rumah, apartemen, kondominium, townhouse, lalu menyewakannya sebagai tempat tinggal.
Alternatif lainnya, Anda bisa membeli properti perkantoran, ruko, atau toko ritel, lalu menyewakannya untuk keperluan bisnis atau komersial. Dari hasil penyewaan tersebut, Anda akan memperoleh uang sewa bulanan atau tahunan.
Investasi Properti Flipping
Cara berinvestasi properti terakhir yaitu dengan flipping. Artinya, Anda membeli properti dengan harga lebih murah dari pasaran, lalu melakukan renovasi dan menjualnya dengan harga jauh lebih mahal.
Misalnya, Anda membeli rumah bekas seharga Rp 100 juta, lalu melakukan renovasi, dan menjualnya lagi seharga Rp 500 juta. Model investasi ini disebut sebagai investasi jangka pendek karena prosesnya terbilang singkat.
Contoh Investasi Properti
Berikut ini adalah berbagai contoh investasi properti populer yang bisa Anda coba:
Rumah
Rumah menjadi salah satu investasi properti yang sangat menjanjikan. Pasalnya, harga rumah dipastikan selalu naik setiap tahun. Selain itu, kebutuhan rumah tidak akan pernah turun, Apalagi, maraknya keinginan memiliki rumah bagi pasangan muda akhir-akhir ini.
Tidak harus di perkotaan, Anda bisa membeli rumah yang jauh dari perkotaan. Yang terpenting, pastikan lokasi rumah tersebut memiliki akses transportasi yang mudah.
Apartemen
Selain rumah, investasi properti sejenis lainnya yaitu apartemen. Apalagi, apartemen tipe studio di lokasi strategis akan memberikan untung yang sama besarnya dengan jenis properti lain.
Anda bisa mempromosikan apartemen melalui media sosial atau aplikasi. Meskipun memerlukan biaya maintenance, namun nominalnya tidak terlalu besar. Tidak hanya menyewakannya, Anda juga bisa menjualnya dalam bentuk full furnished.
Tanah
Alternatif lain yaitu tanah. Investasi ini terbilang paling sederhana, namun sarat pemanfaatan. Investasi tanah sangat minim perawatan. Kendati demikian, tanah bisa dimaksimalkan keuntungannya dalam bentuk persewaan, seperti kebun atau tempat parkir.
Vila
Bagi Anda yang memiliki dana cukup besar, maka bisa memilih untuk membeli aset investasi berupa villa. Belakangan ini, vila menjadi destinasi utama para pemuda yang hendak “healing” atau “staycation” di lokasi yang tenang dan sejuk.
Memang, biaya perawatan villa tidaklah sedikit. Namun, aset investasi ini bisa Anda jadikan agunan atau jaminan untuk mengajukan pinjaman di bank.
Ruko
Ruko merupakan deretan tempat usaha di pinggir jalan. Saat ini, banyak orang bermimpi memiliki usaha dan berjualan di ruko. Pastikan memilih ruko di perumahan yang baru buka karena potensi ramai pengunjung. Selain itu, akses lokasi yang strategis juga tidak kalah penting.
Baca Juga:
Tips Berinvestasi Properti untuk Meraup Untung Lebih Banyak
Nah, bagi Anda yang tertarik untuk berinvestasi properti, berikut ini kami sampaikan berbagai tipsnya untuk mendapatkan untung lebih banyak.
Memilih lokasi yang strategis
Lokasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi harga aset properti, terutama tanah, rumah, dan sejenisnya. Semakin mudah aksesnya dengan fasilitas umum, biasanya harga properti tersebut semakin mahal.
Mempersiapkan dana
Selain lokasi, dana adalah hal utama yang harus Anda persiapkan. Selain untuk membeli properti, dana juga diperlukan sebagai tanda jadi dengan pengembang, uang muka, maupun angsuran.
Memilih pengembang terpercaya
Saat berinvestasi di bidang ini, tentu tidak akan lepas dari pengembang. Nah, sebelum memilih pengembang, pastikan melakukan background check terlebih dulu. Paling tidak, pilihlah yang memiliki pengalaman dibidang properti minimal 5 tahun.
Cek harga pasar
Keempat, cermati harga pasar terkait properti yang akan Anda beli. Jangan terburu-buru membeli properti. Lakukan pengecekan harga pasar melalui data online atau riset langsung.
Fasilitas lengkap
Kelima, perhatikan bagaimana fasilitas dari properti yang akan Anda beli. Semakin lengkap fasilitasnya, tentu akan mempengaruhi harga. Tidak hanya fasilitas internal, namun juga fasilitas eksternalnya.
Nah, itulah informasi terkait investasi properti, mulai dari pengertian, keuntungan, kerugian, cara, contoh, hingga tips berinvestasi yang menghasilkan banyak untung. Setelah membaca artikel ini, apakah Anda tertarik untuk berinvestasi properti?
* Salam Sahabat Nirwana Tunggal
Baca Juga: